Pesan Rahbar

Home » » Kaum Muslim Cina; Tujuan Kebencian di Dunia Maya/ Dari Komen Penistaan Sampai Mendukung Kekerasan dan Pembunuhan

Kaum Muslim Cina; Tujuan Kebencian di Dunia Maya/ Dari Komen Penistaan Sampai Mendukung Kekerasan dan Pembunuhan

Written By Unknown on Thursday, 16 March 2017 | 23:45:00


Meski sejumlah statemen anti Islam oleh media-media Cina sudah disensor dan atau tidak akan pernah direfleksikan, namun kaum muslim negara ini menyaksikan peningkatan debat secara online terhadap diri mereka dibanding debat secara dunia nyata.

Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari situs scmp, menurut penuturan para pakar, tidak adanya pendidikan religi dalam enam dekade terakhir di Cina dan sejumlah statemen anti Islam para politisi negara Cina adalah faktor utama peningkatan Islamofobia dan debat online terhadap kaum muslim di Cina di jejaring sosial negara ini.


Contoh Kebencian Online atas Kaum Muslim

- Canel hijab oleh tiga saudara kembar perempuan muslim dibuat untuk mengupload foto dan kenang-kenangan para muslimah dan sejumlah informasi Islam di cannel Weibo.

Ketika Aisyah Igziwang mahasiswi muslim mengupload sejumlah foto berjilbabnya dan teman sekamarnya di cannel ini, langsung foto-foto tersebut terpublikasikan di cannel Weibo dan selanjutnya komentar penistaan membanjiri kiriman tersebut.

Aisyah yang memeluk agama Islam tiga tahun lalu, dalam menjawab komen tersebut menulis, Islam tidak perlu ditakuti dan kaum muslim hidup dengan cara para non muslim.

Namun pesan sederhana Aisyah seolah-olah hanya berlalu semata dan bahkan para netizen remaja dan berpendidikan internet Cina tidak mengindahkan pesan tersebut.


Kebencian Online Lainnya

Sekelompok remaja Cina yang menamakan dirinya Para Pembenci Kaum Muslim di jejaring sosial menamakan kaum muslim dengan hijau-hijauan (hijau, simbol untuk tempat-tempat suci di Islam) dan mendorong masyarakat Cina untuk melakukan kekerasan terhadap kaum muslim dan membunuh mereka.

Zoa, gembong kelompok ini menjelaskan motivasinya demikian: "Saya benci kaum muslim, karena Islam anti kemanusiaan dan memublikasikan kekerasan serta kezaliman terhadap kaum muslim”!

Pesan yang dipublikasikan kelompok ini di jejaring sosial adalah, "Mari kita bunuh 100 muslim, kenapa kita tidak membunuh mereka semua”.

Zoa seperti teman-temannya, tidak pernah berbicara dengan orang muslim dan besar di keluarga Komunis, yang senantiasa didoktrin agar mengambil jarak dengan agama, karena sebuah kelompok takhayul.



Dalil Kebencian dan Debat Online terhadap Kaum Muslim di Cina 

- Tidak Ada Edukasi Religi di Sejumlah Sekolah

Menurut para pakar, tidak adanya edukasi religi di sejumlah sekolah sedari enam dekade terakhir membantu untuk tidak mengerti dan menghormati antar agama serta kebencian terhadap agama.

Dru Gledney, pakar telaah dalam bidang kaum muslim Cina di universitas Kalifornia mengatakan, dalam 20 tahun terakhir kadar konten religi sejumlah program pelajaran meningkat; namun konten ini sampai sekarang dikaji dengan metode negatif.

Salat Jamaah Kaum Muslim di Masjid-masjid Cina

Ia mengatakan, saat masyarakat Cina pergi ke negara-negara luar, mereka sangat terkejut dan heran ketika melihat sejumlah agama, yang menjadi bagian dari kebudayaan sejumlah negara.

Dru Gledney menambahkan, di Cina ilmu secara global tentang agama amatlah lemah dan mereka berkeyakinan jika kalian modern, harus tidak beragama atau septitisme dan kebodohan ini menyebabkan ketakutan dan ketakutan menyebabkan perdebatan.


- Para Politisi Tidak Mengenal Islam

Banyak sekali kaum muslim Cina tinggal secara minoritas di bagian barat negara ini dan membentuk dua etnis Uighur dan Hui, namun sejumlah politisi kawasan ini tidak mengenal Islam dan mengkategorikannya sebagai sebuah intimidasi.

Pemerintah Cina juga mengecam serangan teroris para ektremis Xinjiang dan menisbatkannya pada kaum muslim.

Di samping itu semua, serangan teroris di Timur tengah oleh ISIS dan aksi kajahatan mereka di sebagian negara Eropa telah menimbulkan kesalahpahaman sejumlah politisi dan masyarakat Cina tentang Islam.


Penjualan bahan makanan Halal oleh kaum muslim yang mendapat halangan

Tahun lalu, rekomendasi produksi produk-produk halal di Cina telah menyebabkan protes dan publikasi pesan, bahwa minoritas muslim berupaya mengontrol pemerintah Cina.

Dr James Leibold, pakar telaah minoritas religi Cina di universitas Australia mengatakan, ketika aksi-aksi anti Islam di media-media Barat disensor, apa yang bisa diharap dari masyarakat tertutup Cina yang merefleksikan aksi-aksi tersebut.

Ia menambahkan, hasil pasti tidak mengenalnya para politisi Cina tentang Islam adalah semakin mendalamnya kesenjangan antara kaum muslim dan masyarakat Cina, yang menyebabkan munculnya sejumlah debat dunia maya dan ketegangan ini akan merealisasikan debat dunia nyata dan kekerasan.

Dr James Leibold dengan mengisyaratkan ketidakpercayaan para pemimpin politik Cina tentang Islam mengungkapkan, para pejabat tinggi Komunis di Cina benar-benar khawatir atas peningkatan tendensi Islam di negara ini dan mengkaitkan Islam langsung dengan terorisme.


- Opini Keliru Anti Islam Para Politisi dan Mendukung Masyarakat untuk Memerangi Islam

Tahun sebelumnya, Presiden Cina dalam kunjungannya ke masjid muslim memperingatkan kaum muslim harus meningkatkan keseimbangan sosial dan mencegah masuknya Islam ekstem.

Peringatan semacam ini oleh pejabat politik tetinggi telah mendorong banyak masyarakat Cina dengan dalih memerangi ekstremisme, untuk melakukan kejahatan terhadap kaum muslim.

Semisalnya seseorang di sosial media Weibo dengan meluncurkan kampanye melawan produk makanan halal, berupaya menjauhkan para non muslim dari produk-produk tersebut.

Ia dengan memublikasikan sebuah makalah di sosial media mengatakan, kaum muslim berencana mengimplementasikan undang-undang Islam di seluruh Cina dan mereka mulai dari bahan makanan!

Upaya Kaum Muslim Cina dalam Memperkenalkan Islam di Sejumlah Media

Dikarenakan sukarnya bahasa Cina bagi kaum muslim, mayoritas tidak ada komunikasi dengan mereka dan hal ini nampaknya salah satu alasan utama tidak mengenalnya masyarakat Cina tentang Islam dan kaum muslim.

Mati, salah seorang muslim Hui Cina bersama teman-temannya di media berupaya memperlihatkan citra sejati Islam kepada masyarakat Cina.

Ia mengatakan, dikarenakan konten religi, media-media Islam di Cina tidak memiliki daya pikat.

Pemeriksaan atas kaum muslim Cina ketika masuk masjid Beijing oleh petugas

Maati bersama sejumlah penulis pada tahun 2013 memulai kerja media dengan tujuan memperkenalkan Islam.

Mereka menulis makalah tentang adab dan tradisi-tradisi kaum muslim dan mengupload film-film yang berkonten Islam di sejumlah media.

Selanjutnya, para remaja muslim lainnya juga mulai memperkenalkan Islam di sejumlah media, namun ironisnya opini masyarakat Cina tentang Islam amatlah negatif, yang tidak bisa berubah dalam waktu yang singkat.

Pertanyaan yang senantiasa ditanyakan di sejumlah media adalah kami kaum muslim tidak melakukan kerja keliru, kenapa kalian marah dengan kami?

Menurut mayoritas kaum muslim Cina, upaya untuk mengisi kesenjangan mendalam religi dan kebudayaan antara kaum muslim dan masyarakat negara ini tidak membuahkan hasil.

(SCMP/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: