Para pejabat Cina masih terus meningkatkan proses penekanan terhadap kaum muslim kawasan ini, sampai-sampai seorang pejabat tinggi partai Komunis propinsi Xinjiang memperingatkan Beijing tentang perkembangan Islam radikal.
Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari Shafaqna, propinsi Xinjiang di barat Cina termasuk kawasan tersensitif negara ini, karena mayoritas penduduknya adalah kaum muslim keturunan Turki, yang dikenal dengan masyarakat Uighur.
Sejumlah kebijakan pemerintah pusat Cina terkait propinsi Xinjiang selalu mendapat banyak kritikan partai Komunis negara ini; diskriminasi tidak sepatutnya dan banyak tekanan terhadap kaum muslim Uighur, bahkan menyebabkan ekstremisme sejumlah para remaja muslim kawasan tersebut.
Para pejabat Cina masih terus meningkatkan proses penekanan terhadap kaum muslim kawasan ini, sampai-sampai seorang pejabat tinggi partai Komunis propinsi Xinjiang memperingatkan Beijing tentang perkembangan Islam radikal.
Shaerheti Ahan, pejabat tinggi partai Komunis di Xinjiang dan termasuk etnis Han – pribumi, memperingatkan tentang perkembangan Islam ekstrem di kawasan tersebut.
Sementara pejabat lain partai Komunis di kawasan Ningxia mengklaim Trump menghalangi masuknya kaum muslim ke Amerika hanya karena takut teror, kekerasan dan jihad.
(Shafaqna/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email