Pilgub DKI Jakarat (Foto: dennysiregar.com)
Ormas Islam Ini Dukung Ahok Jadi Gubernur
Sebagai pejabat dan tokoh politik, tentu Ahok mempunyai jaringan yang luas dari berbagai kalangan.
Diangkatnya Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur definitif DKI Jakarta terus menuai dukungan. Kali ini dukungan tersebut datang dari ormas Islam Ahlulbait.
Ormas tersebut merupakan kelompok masyarakat yang menaungi kaum muslim Syiah di Tanah Air. Dukungan terhadap pria yang kerap di sapa Ahok ini pun meluncur langsung dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) Ahlulbait, Ahmad Hidayat.
"Selama dia menjadi pemimpin yang adil menjalankan amanah konstitusi maka kita siap mendukung Ahok," sebut Ahmad di sela-sela pembukaan Muktamar Alhulbait di Kantor Kementerian Agama di Jakarta, Jumat (14/11/2014).
Lebih lanjut, Ahmad menyebut, Alhulbait sama sekali tidak masalah Ibukota Jakarta dipimpin oleh Ahok yang bukan pemeluk muslim. Pernyataan Ahmad bertentangan dengan sejumlah ormas Islam lain termasuk kelompok garis keras Front Pembela Islam (FPI) yang terus menentang penunjukan eks Bupati Belitung Timur ini.
"Bagi kita daripada dia haji, daripada dia muslim tapi koruptor dan tidak adil, maka lebih baik dia adalah orang yang mempercayai agama lain tapi berlaku adil menegakkan keadilan memenuhi hak-hak rakyat serta melaksanakan amanah konstitusi," tegas dia.
Namun ditegaskan Ahmad, di masa depan, Ahlulbait bisa saja menarik dukungan jika Ahok sudah tidak berlaku adil terhadap seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali. "Kalau dia berlaku zalim, tidak adil dan melangkahi konstitusi maka kita wajib menurunkan Ahok," tegas dia.
Seperti diketahui, DPRD DKI Jakarta hari ini resmi mengumumkan pengangkatan Ahok sebagai Gubernur. Penunjukan itu pun rencananya akan segera dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam waktu dekat.
*****
Ahok: Syiah Aliran Aneh
Sore ini saya ketawa sendirian. Mendadak whatsapp saya dibanjiri video Ahok ketika berbicara di acara mata Najwa.
Perkataannya begini, "..di masjid Raya Daan Mogot, kita membawa Islam yang rahmatan lil'alamin, takmirnya membawa khutbah yang sejuk. Islam Nusantara. Bukan Wahabi bukan Syiah. Bukan yang aneh-aneh.."
Dan entah kenapa, teman-teman saya yang Syiah mendadak kebakaran jenggot. Mereka menuduh Ahok "menistakan" Syiah, karena menganggap Syiah adalah aliran yang aneh.
Satu kali putar saja, saya bisa mengerti maksud Ahok. Tapi untuk meyakinkan, saya putar rekaman video itu 3-4 kali dengan kesimpulan yang sama.
Saya bingung, "Apa yang aneh ya?".
Ahok 100 persen betul dalam pandangan saya. Masjid di Indonesia - terutama yang berada di bawah naungan pemerintah - memang seharusnya dikelola oleh model Islam Nusantara. Islam yang sejuk dan rahmatan lil'alamin atau rahmat bagi alam semesta.
Dan Islam Nusantara itulah yang mayoritas di Indonesia, yang selama ini dikawal oleh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.
Adapun ketika Ahok bilang "bukan yang aneh", karena tidak banyak muslim di Indonesia yang mengerti apa itu "Syiah" dan apa itu "Wahabi". Karena itu wajar di pandangan muslim awam, Syiah dan Wahabi dianggap aneh.
Saya jadi bengong aja melihat teman-teman Syiah yang kebakaran jenggot. Lha salahnya Ahok apa?
Kalau misalnya di masjid Raya Daan Mogot itu tiba-tiba takmirnya dari Syiah, sedangkan muslim awam tidak paham apa itu Syiah, bukankah itu malah menjadi senjata untuk memfitnah Syiah? "Wah, masjid Syiah nih..".
Dan karena banyak yang tidak mengerti Syiah itu apa, mereka kemudian gampang di provokasi bahwa Syiah itu sesat. Dan yang kena selain Pemprov DKI, tentu yang bermazhab Syiah.
Sedangkan yang Wahabi, karena memang ajarannya yang radikal, dakwahnya yang frontal sampai mengkafirkan orangtua Nabi Muhammad SAW.
Dan kedua aliran ini jelas dipandang "aneh" oleh mayoritas muslim awam di Indonesia yang tidak tahu apa itu Syiah dan apa itu wahabi. Mereka tahunya Islam saja, sesuai apa yang mereka dapat dari orangtua dan guru mereka.
Sebenarnya -buat saya- Ahok malah ingin meredam isu Syiah dan Wahabi di Indonesia dengan membawa Islam Nusantara sebagai rujukan. Meskipin Ahok belum tentu paham apa itu Syiah dan apa itu Wahabi, tetapi ia pasti sudah mempelajari bagaimana isu Syiah dan Wahabi menjadi isu utama untuk dibentrokkan di Irak dan beberapa negara Timur Tengah.
Lalu, dimana salahnya?
Sesudah saya telusuri videonya, saya baru paham karena yang mengupload adalah seorang Syiah anti Ahok. Dan saya makin ketawa keras.
Jelas-jelas dibelakang Anies itu Wahabi semua, mulai dari Abu Jibril sampe PKS. Lha dia protes ke Ahok, tapi dia Syiah yang satu barisan sama Wahabi.
Hebat bener koh Ahok. Baru pertama tercatat dalam sejarah Islam sesudah berabad-abad lamanya, Syiah dan Wahabi yang biasanya seperti air dan minyak, menyatu dan bergandeng tangan.
Saya angkat secangkir kopi untuk Ahok dan sekaligus saya telpon teman di Irak.
"Wan, ente kalo pengen Wahabi ma Syiah gak bentrok di Irak, bilangin ke pemerintah lu bawa Ahok ke sono. Pasti mereka gandengan kayak unta pacaran..". Seharusnya yang tersinggung itu para jomblo. "Syiah ma Wahabi aja gandengan, elu kapannn?".
*****
Simak Videonya:
سيد محشر رومي الحسين:
Maksud hati mau mendulang suara NU. Kakak Angkat Ahok Adalah Wahabi., Pendukung Ahok Adalah Syi'ah Londoni.
*****
Lalu Kita Lihat:
Bani Syiah Bela Ahok, Tapi Ahok TOLAK Syiah dan Pilih Islam Nusantara
Pernyataan Ahok yang terekam dalam acara Mata Najwa kemarin malam 27 Maret 2017 disayangkan banyak kalangan.
Dengan jelas, Ahok menyatakan tak akan mengumrohkan marbot dan takmir penganut aliran wahabi dan syiah.
Netizen pun bereaksi keras. Netizen bernama pengguna Diajeng Shri @disr69 bahkan mengunggah sebuah tautan website syiahindonesia.com (Link: http://ift.tt/2neJ0qo ).
Dalam situs tersebut, Emilia yang merupakan pemimpin Organization of Ahlulbayt for Social support and Education (OASE) bahkan mengatakan Ahok harus diberi penghargaan.
Penolakan Ahok atas Syiah ini pun ditanggapi secara luas oleh netizen.
(Liputan-6/Denny-Siregar/Portal-Islam-2/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email