Mike Pence, Wakil Presiden AS (kanan) dan Presiden AS Donald.
Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Mike Pence, Minggu (26/3), membuka kembali pembicaraan tentang kemungkinan pemindahan Kedubes AS untuk Israel di Tel Aviv ke Jerusalem.
"Setelah puluhan tahun hanya diperdebatkan, Presiden AS memberikan pertimbangan serius untuk memindahkan Kedubes AS dari Tel Aviv ke Jerusalem," kata Pence dalam sebuah pidato di konferensi AIPAC, sebagaimana dilaporkan Reuters, Senin (27/3).
Selama masa kampanye presiden AS 2016, tim kampanye Trump sering membahas tentang pemindahan Kedubes AS ke Jerusalem. Namun, sejak dia menjabat, isu perdebatan itu tampaknya jarang dibicarakan kembali.
Israel mengklaim Jerusalem sebagai wilayah milik mereka seutuhnya sebagai ibu kota abadi dan Palestina juga mengklaim kota itu sebagai ibu kota mereka.
Sehingga politisi Israel juga memahami bahwa pindahnya Kedubes AS itu dapat menyebabkan terjadinya ketidakstabilan keadaan.
Pemindahan kedutaan ini sangat ditentang oleh banyak sekutu AS karena Status akhir Jerusalem diharapkan dapat ditentukan melalui negosiasi langsung antara Israel dan Palestina.
Jika AS memindahkan kedutaan mereka, itu sama saja mereka mendukung dan secara tidak langsung memberikan pengakuan kepada Israel bahwa Jerusalem milik mereka seutuhnya, yang dapat mempengaruhi hasil akhir perundingan damai antara Israel dan Palestina.
Senat AS pada Kamis (23/3) lalu memberikan konfirmasi bahwa David Friedman menjadi Duta Besar AS untuk Israel.
Friedman adalah seorang pendukung kebijakan pemindahan Kedubes AS dari Tel Aviv ke Jerusalem.
(Reuters/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email