Turkish soldiers firing a M60 tank in the village Beraan, north of Aleppo, Syria.
Perdana Menteri Turki Binali Yildirim telah mengumumkan akhir operasi Perisai Efrat negara di tanah Suriah.
Yildirim mengumumkan dalam sebuah wawancara televisi pada hari Rabu (29/3), menekankan bahwa operasi telah "berhasil" dan bahwa setiap tindakan militer lebih lanjut di Suriah akan dilakukan dengan nama yang berbeda.
DIa tidak merinci apakah pasukan Turki akan ditarik dari Suriah utara atau tidak.
Pengumuman itu dibuat setelah pertemuan Dewan Keamanan Nasional (NSC) Turki yang diketuai oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
"Telah dicatat bahwa Operasi ' Perisai Efrat ' yang dimulai dengan tujuan menjamin keamanan nasional, mencegah ancaman dari Daesh dan kembalinya pengungsi Suriah ke rumah mereka telah berhasil diselesaikan," pernyataan yang dibaca NSC.
Perkembangan datang sehari sebelum kunjungan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson ke Turki, yang diatur untuk bertemu dengan Erdogan pada hari Kamis (30/3).
Pada bulan Agustus 2016, Turki mulai melakukan intervensi militer besar di Suriah, mengirim tank-tank dan pesawat tempur melintasi perbatasan. Ankara mengklaim bahwa serangan militer itu bertujuan mendorong Daesh dari perbatasan Turki dengan Suriah dan menghentikan kemajuan pasukan Kurdi, tapi Damaskus mengecam operasi sebagai pelanggaran kedaulatan.
(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email