Sedikitnya 7 orang telah kehilangan nyawanya setelah jet tempur Saudi melakukan serangan udara di lepas pantai Hudaydah. Rezim Riyadh terus melakukan serangan pemboman udara mengerikan terhadap negara tetangganya di selatan itu.
Sebuah sumber militer yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada jaringan televisi satelit al-Sumaria bahwa pesawat menghantam kapal nelayan di perairan lepas pantai di distrik Durayhimi, yang terletak 150 kilometer sebelah barat daya dari ibukota Sana’a, pada Kamis malam.
Sumber itu menambahkan bahwa serangan udara itu juga melukai 8 nelayan lainnya.
Beberapa jam kemudian, tentara Yaman dan pejuang sekutu dari Pasukan Rakyat meluncurkan roket Grad BM-21 ke sebuah pertemuan milisi Arab yang setia kepada mantan presiden Yaman Abd Rabbuh Mansur Al-Hadi di Wadi Namlah di distrik Nihm di provinsi barat-tengah Sana’a, meskipun tidak ada laporan tentang korban jiwa segera.
Jumat (17/3/17) pagi, kapal perang Saudi menyerang pantai di distrik Tuhayta di provinsi Hudaydah, tapi tidak ada laporan tentang kemungkinan korban dan tingkat kerusakan yang disebabkannya.
Arab Saudi telah memimpin kampanye militer mematikan terhadap Yaman sejak Maret 2015. Kerajaan juga telah memblokade udara dan laut terhadap tetangga selatannya itu.
Inggris dan Amerika Serikat telah memasok sejumlah besar senjata dan memberikan pelatihan militer untuk pasukan Saudi.
Menurut koordinator kemanusiaan PBB untuk Yaman, Jamie McGoldrick, operasi militer Saudi telah merenggut nyawa 10.000 orang Yaman dan melukai 40.000 lainnya.
McGoldrick kepada wartawan di Sana’a awal tahun ini mengatakan bahwa angka itu didasarkan pada jumlah korban yang diberikan oleh fasilitas kesehatan namun jumlah sebenarnya mungkin lebih tinggi lagi. Sementara sumber lokal Yaman menyebutkan korban tewas dari perang Arab ini lebih dari 12.000, termasuk banyak wanita dan anak-anak.
(Sana/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email