Pesan Rahbar

Home » » Turki Bersumpah Akan Berikan Pembalasan Keras Terhadap Belanda

Turki Bersumpah Akan Berikan Pembalasan Keras Terhadap Belanda

Written By Unknown on Monday 13 March 2017 | 19:52:00

Para demontran Turki (Foto: RTR)

"Situasi ini telah menuai protes kuat oleh pihak kita, dan telah disampaikan kepada pemerintah Belanda, akan ada pembalasan dengan cara-cara yang paling keras ... Kami akan menanggapinya dengan cara baik untuk perilaku yang tidak dapat diterima ini,"

Perdana Menteri Turki Binali Yildirim bersumpah akan mengambil tindakan balasan yang paling keras setelah Belanda melarang penerbangan diplomat Turki dan mendeportasi Menteri Keluarga negara itu.

"Situasi ini telah menuai protes kuat oleh pihak kita, dan telah disampaikan kepada pemerintah Belanda, akan ada pembalasan dengan cara-cara yang paling keras ... Kami akan menanggapinya dengan cara baik untuk perilaku yang tidak dapat diterima ini," kata Cavusoglu selama kunjungannya ke Metz, kota di Perancis timur laut pada Ahad, 12/03/17.

Sebelumnya, Belanda melarang menteri luar negeri Turki itu mendarat di Rotterdam, di tengah perselisihan menyangkut kampanye politik Ankara di antara para imigran Turki.

Larangan Belanda membuat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut negara sesama anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) itu sebagai "sisa-sisa Nazi".

Insiden luar biasa muncul beberapa jam setelah Menlu Mevlut Cavusoglu mengatakan ia akan terbang ke Rotterdam kendati dilarang muncul dalam unjuk rasa di kota itu guna menggalang dukungan untuk menyapu kekuasaan baru yang diinginkan Erdogan.

Eropa, katanya, tidak boleh "berlaku seperti atasan". Cavusoglu juga dilarang menghadiri kegiatan serupa di Hamburg, Jerman, pekan lalu, dan karena itu ia hanya berbicara di konsulat Turki.

Casuvoglu menuding Belanda memperlakukan banyak warga Turki di negara itu seperti "sandera", menjauhkan mereka dari Ankara.

Ia pun mengancam akan mengeluarkan sanksi politik dan ekonomi berat jika Belanda menolak kedatangannya.

Ancaman itu membuat pemerintahan Belanda tak ragu mengeluarkan keputusan. Dengan alasan ketertiban umum serta masalah keamanan, Belanda tidak mengeluarkan izin bagi pendaratan penerbangan Cavusoglu.

Pihak berwenang Turki juga dilaporkan telah menyegel kedutaan dan konsulat Belanda, kata sejumlah sumber pada Kementerian Luar Negeri Turki, di tengah meningkatnya perselisihan antara kedua negara menyangkut kampanye Turki di Eropa.

Turki juga menutup kediaman duta besar, kuasa usaha, dan konsul jenderal Belanda.

Sebelumnya, Menteri Urusan Keluarga Turki Fatma Betül Sayan Kaya dihadang oleh kepolisian Belanda untuk masuk ke konsulat Turki di Rotterdam, demikian menurut laporan NOS News.

Kementerian Luar Negeri Turki juga mengatakan, pihaknya tidak menginginkan duta besar Belanda "untuk sementara ini" kembali ke Turki di tengah perselisihan kedua negara.

"Kami tidak menginginkan duta besar Belanda, yang sekarang sedang cuti, untuk kembali ke penempatannya untuk sementara ini. Mitra-mitra kami sudah dijelaskan bahwa keputusan besar yang diambil terhadap Turki dan masyarakat Turki Belanda akan menimbulkan masalah serius pada aspek diplomatik, politik, ekonomi, dan bidang-bidang lain,” kata Kementerian Luar Negeri Turki.

(NOS-News/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: