Rizieq Vs Ahok. (Foto: Merdeka.com/Tarbiya.net)
Terdakwa kasus dugaan penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama menilai sejak awal Ketua Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab selalu menyerangnya dengan isu agama. Sejak dirinya menggantikan Joko Widodo sebagai Gubernur DKI Jakarta, Rizieq selalu melakukan aksi demonstrasi agar dirinya dicopot sebagai pemimpin.
Pemahaman larangan memilih pemimpin beda agama sering disampaikan oleh Rizieq saat aksi menentang Ahok.
"Al Maidah tidak pernah menyebutkan tidak boleh memilih pemimpin non muslim. Tapi Rizieq selalu bilang begitu sehingga membuat gubernur tandingan Muslim," kata Ahok dalam persidangan di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (4/4).
Melihat kenyataan tersebut, mantan Bupati Belitung Timur ini menilai, Rizieq merupakan orang yang lebih sering menyinggung surat Al-Maidah ayat 51. Padahal KH Abdurrahman Wahid sempat berpesan bahwa surat itu tidak ada kaitannya dengan pemilihan kepala daerah.
"Rizieq lah yang kerap berbohong dengan menggunakan ayat tersebut. Bagi saya Rizieq itu pembohong," tuding Ahok.
Sebelumnya, Ketua Majelis Hakim kasus dugaan penodaan agama Dwiarso Budi Sutiarto memutuskan untuk mempersilakan pemutaran video KH. Abdurrahman Wahid pada 2007 di Bangka Belitung. Kala itu, Presiden Indonesia keempat ini menjadi juru kampanye Basuki Tjahaja Purnama dalam Pilgub Bangka Belitung.
Dalam video tersebut, Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur itu menyampaikan tidak masalah jika seorang muslim memilih pemimpin pemerintahan berbeda keyakinan. Karena kala itu ada oknum yang menggunakan surat Al-Maidah ayat 51 sebagai bahan kampanye.
"Saya bilang, kafir itu bukan orang Kristen dan orang Yahudi. Kenapa? Yang dinamakan kafir di dalam Al-Quran adalah orang-orang yang nggak bertuhan. Belum bisa baca Al-Quran udah ngomongin Al-Quran. Lah iya karena itu semuanya nyoblos Ahok. Kalau omongan orang tolol gak usah didengarkan, betul?" kata Gus Dur.
(Merdeka/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email