Salah satu dosen universitas Amerika Serikat di Beirut, Lebanon mengatakan, museum Haram Suci Razavi adalah tempat asli untuk menarik wisatawan manca negara.
Astan News melaporkan, Mehran Madani, salah seorang dosen universitas Amerika di Beirut yang datang ke Iran untuk menghadiri konferensi internasional pertama bertema "Perencanaan dan Manajemen Kota Mashhad 2017" di sela kunjungannya ke museum Haram Suci Razavi menuturkan, museum-museum Haram Suci Razavi menampilkan dengan baik seni dan budaya asli Iran.
Menurut Madani, ini adalah untuk pertama kalinya ia berkunjung ke kota Mashhad dan Makam Suci Imam Ridha as.
"Saya lahir dan besar di kota Esfahan, Iran dan beberapa tahun lalu untuk melanjutkan studi dan mengajar, saya berangkat ke Amerika. Selama saya di Iran saya tidak sempat berkunjung ke Mashhad dan saya sangat gembira hari ini untuk pertama kalinya saya bisa hadir di kota suci ini dan di tempat penuh spiritualitas ini," ujarnya.
Di sela kunjungannya ke museum antropologi, Madani menerangkan, museum ini dibangun di tengah penggalan sejarah dan keindahan, dimana barang-barang kuno yang dibuat dengan cara terbaik, dipamerkan di sini.
Dosen universitas Amerika di Beirut itu menyinggung daya tarik museum Al Quran dan mengatakan, saya sangat terkagum-kagum menyaksikan kitab-kiab tulisan tangan khususnya Al Quran yang dinisbatkan kepada Imam Maksum as di museum ini.
Menurutnya ini adalah museum Al Quran tulisan tangan kedua di Iran dan menjelaskan, saya gembira karena para pengurus Haram Suci Razavi menjaga dan memelihara karya-karya berharga ini dengan peralatan dan fasilitas canggih terbaik.
Madani juga menyinggung tata kota di sekitar Haram Suci Razavi dan mengungkapkan, pembangunan jalan bawah tanah, lahan parkir dan akses mudah bagi para peziarah ke berbagai jalan, menunjukkan proyek-proyek perencanaan kota dan lalu lintas yang digunakan di sekitar Haram Suci Razavi, dilakukan dengan metode, manajemen dan aturan yang terbaik.
Kunjungan ke museum pusat, museum Quran dan karpet, dilakukan di sela konferensi internasional "Perencanaan dan Manajemen Kota Mashhad 2017" yang diikuti oleh 12 dosen jurusan tata kota dari Irak, Lebanon, Turki, Pakistan, Portugis dan Bangladesh.
(Astan-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email