Pesan Rahbar

Home » , » Inikah Syiah Yang Dimaksud Ahok (Syiah Menurut Ahok)? (Baca: Islam Nusantara)

Inikah Syiah Yang Dimaksud Ahok (Syiah Menurut Ahok)? (Baca: Islam Nusantara)

Written By Unknown on Wednesday, 26 April 2017 | 21:55:00


Ternyata Ada Takfiri juga di Syiah

Ketika Ahok menyebut mengenai mazhab Syiah dan Wahhabi, ‘yang aneh-aneh’ itu’ di Metro TV, banyak yang kaget. Ahok yang bukan ahli agama kok ngomong begitu? Tahu apa beliau tentang Islam mazhab Syiah dan Wahhabi (Salafi)?

Tulisan ini awalnya berjudul, “Oh, Ternyata Ada Takfiri juga di Syiah“, kemudian saya gubah sedikit, agar nyambung dengan ‘peg’ ramainya perdebatan soal itu setelah debat di program Mata Najwa Metro TV 27 Maret 2017 silam.

Begini…

Dalam salah satu segmen debat itu, Calon Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyebut mengenai program yang memperhatikan kelompok Muslimin dan mengedepankan Islam yang ramah, yang membawa rahmat kepada alam semesta (rahmatan lil ‘aalamiin). Ini di antara yang dikatakan Ahok: “… di Masjid Raya Daan Mogot, kita membawa Islam yang rahmatan lil ‘aalamin, takmirnya membawa khutbah yang sejuk. Islam Nusantara. Bukan Wahabi, bukan Syiah. Bukan yang aneh-aneh…”


Simak Videonya:


Nah, terkait itu, rasanya perlu kita jelaskan kembali persoalan tersebut. Mengenai Wahabi (atau Salafi) yang sebagiannya masuk kelompok Takfiri (suka mengkafirkan Muslim lain), sudah banyak kita bahas di beberapa bagian blog ini (silakan baca: Kanker itu bernama Wahhabi).





Lalu, sebenarnya dari mana Ahok bisa bilang, Syiah yang aneh-aneh itu? Sebentar… Mari luruskan kaki dan ubah duduk kita. Aaaah…

Selidik punya selidik, tampaknya Ahok hanya tahu tentang Syiah gara-gara tempo hari, pada 2015, ia pernah ditemui seorang yang mengaku tokoh Syiah dari Australia, Syaikh Muhammad Tawhidi. Padahal Tawhidi itu ditolak kedatangannya oleh ABI dan IJABI, dua organisasi Syiah di Indonesia, karena ia tergolong kelompok Syiah Takfiri.



Semula banyak yang mengira bahwa kelompok Takfiri, yang gemar mengkafirkan orang (Islam) lain, hanya monopoli kelompok Wahhabi-Salafi. Ternyata, sebagian orang yang mengaku Syiah ada juga yang Takfiri, dan mereka ini tidak diterima oleh mayoritas Muslimin Syiah, bahkan mereka dianggap keluar dari Islam. Nah, orang seperti Tawhidi inilah, yang pernah ketemu Ahok — sehingga tidak aneh bila ia menganggap (seluruh) Syiah ‘aneh-aneh’ — padahal masalahnya jauh berbeda. Selanjutnya silakan baca di bawah.

Kata Ulama Syiah, ‘Semua Takfiri itu tidak bisa diterima, baik Takfiri dari mazhab Wahhabi, Sunni maupun Syiah.’

Sekjen Lembaga Pendekatan antar Mazhab-mazhab Islam, Ayatullah Muhsin Araki, mengatakan bahwa, “Diantara tujuan diutusnya para nabi (anbiya’) oleh Allah SWT adalah untuk menciptakan persatuan ummat, sebagaimana yang ditekankan dalam Al-Qur’an, jadilah satu umat yang satu hati dan satu jama’ah.”

Dua gadis dari Sunni dan Syiah: teman baik.

Menurut Araki, “Ajaran Mazhab Ahlul Bait yang sejati menegaskan untuk tidak menyinggung isu-isu yang dapat menyulut perselisihan, yang dapat memecah belah ummat dan merusak persatuan. Ahlul Bait secara tegas memerintahkan untuk tidak berkata-kata yang tidak layak, mengumpat, mencaci dan menghujat, menyulut permusuhan dan memancing pertengkaran. Semua mengaku sebagai pengikut Ahlul Bait tapi tidak semua mendengarkan dan patuh pada apa yang diperintahkan Maksumin dari Ahlul Bait.” tambahnya lagi.

Baca beritanya di sini: Waspadai Kelompok Syiah Takfiri, Pemecah Belah Ummat


Rupanya, para penganut Takfiri (atau Syiah Barat) itu hidup di negara (dan dipelihara oleh) Barat — mungkin untuk dipakai memecah-belah Islam dari dalam, semacam Devide et Impera. Seorang pentolannya di London Inggris adalah Yassir Habib, sedangkan gembong utama yang di Amerika (AS), yakni Hasan Allahyari. Sementara itu, tokoh Syiah Australia, Syaikh Muhammad Tawhidi, pada 2015 lalu ditolak kedatangannya oleh ABI dan IJABI.

Repotnya, para penggagas Syiah-Palsu Takfiri itu, meski jumlahnya amat sangat sedikit, berani sekali mengkafirkan sahabat Nabi SAW secara terang-terangan. Itu sebabnya ulama Syiah asli (yang sebenarnya), seperti Ayatullah Araki, Ayatullah Khamenei, dan lain-lainnya, menganggap mereka bukan bagian dari Islam.

Yassir bin Habib, berkebangsaan Kuwait, tapi hak kewarganegaraannya dicabut karena dianggap ceramah-ceramahnya memicu konflik Sunni-Syiah. Ia diusir dari Kuwait. Inggris menerimanya. Diberi fasilitas, yayasan lengkap dengan stasiun televisi yang dinamainya Fadak. Kelakuan Yassir, yang suka menghujat para sahabat dan isteri Nabi Saw serta melecehkan keyakinan Ahlus Sunnah, dikecam keras oleh ulama-ulama Syiah, baik di Iran, Irak, Mesir, Lebanon, Saudi, dan Kuwait. Semua ulama itu menyatakan berlepas diri dari pernyataan-pernyataan Yassir Habib, bahkan pemimpin besar Iran, Ayatullah Sayyid Ali Khamanei, menyebut Yassir Habib sebagai agen Zionis. Khamenei memfatwakan bahwa haram hukumnya menghina dan melecehkan simbol-simbol yang dimuliakan Ahlus Sunnah. Ulama-ulama Syiah lainnya menyebut Yassir Habib sebagai Syiah Takfiri.

Yassir Habib dan Hasan Allahyari dalam kartun

Keberadaan Yassir Habib, disambut suka cita oleh musuh-musuh Syiah. Kelompok Takfiri (dari golongan Salafi-Wahhabi) pun menjadikan pernyataan-pernyataan kontroversial Yassir Habib untuk meyakinkan umat Sunni, bahwa seolah-olah Syiah adalah musuh besar bagi keyakinan Ahlus Sunnah. Hinaan Yassir Habib kepada sahabat dan istri-istri Nabi diputarbalikkan seolah sebagai bukti, bahwa sedemikian bencinya Syiah kepada tokoh-tokoh yang dimuliakan Ahlus Sunnah.

Adapun Hasan Allahyari, ia berkebangsaan Afghanistan dan kini mukim di AS. Pernah belajar di Qom (Iran), Allahyari akhirnya diusir karena kontroversial, bahkan pada tahun 2010 cabang stasion TV Ahlul Bait yang diasuhnya di Qom tahun dilarang beroperasi. Lewat TV Ahlul Bait yang diasuhnya (dengan dana penuh dari AS), Allahyari bukan hanya menghina sahabat Nabi SAW, tetapi sekaligus mengecam Sunni dan melecehkan ulama Syiah. Sambil memuji-muji AS, karena memberikan kebebasan dan fasilitas untuknya berdakwah, ia menyebut pemimpin spiritual Syiah (Iran) Ayatullah Khamenei sebagai lebih buruk dari pezina. Tak heran bila kemudian para ulama Syiah di Iran menyebutnya sebagai ‘Dajjal’.

Jangan sampai persatuan dipecah-belah Takfiri

Mereka itu, sebagaimana dikemukakan ulama Al-Azhar DR Sami Al-Assalah dalam video di bawah ini, mencoreng muka mazhab Syiah yang sebenarnya, karena Takfiri (Syiah Palsu) itu melakukan hal-hal berikut ini:
1. Mengkafirkan sahabat dan isteri Nabi SAW.
2. Mengkafirkan pengikut mazhab Syiah yang tidak mau melaknat sahabat tertentu.
3. Dan pengafiran sebagian umat Islam yang lain.

Sangat disayangkan, bahwa kelompok ekstrim (Syiah Palsu) itu dianggap mewakili seluruh mazhab Syiah, khususnya oleh pembenci keluarga Nabi SAW, yakni kelompok Wahhabi-Salafi-Takfiri.


Silakan simak video DR Sami Al-Assalah tersebut di bawah ini:


Dalam video di atas Sami Al-Assalah memperingatkan umat agar waspada terhadap dua kelompok Islam aliran keras, kelompok Wahhabiyyah Takfiri dan kelompok Syiah Takfiri yang menyimpang dari madrasah Syiah Ahlulbait Nabi Saw. Kedua kelompok itu merupakan dua sisi yang saling bertentangan untuk memicu perpecahan umat Islam. Di situ, beliau juga mengapresiasi sikap dua tokoh penting yang merupakan dua ulama rujukan Syiah Ahlulbait Nabi saw, yaitu Ayatullah Ali Khamenei dan Ayatullah Sayyid Ali Sistani, yang mengecam perilaku orang-orang yang menyimpang dari ajaran mazhab Syiah yang selalu melancarkan celaan terhadap para sahabat dan isteri-isteri Nabi Saw.

Jadi jika disimpulkan,ada beberapa kelompok yang berbeda-beda, dan sebagian di antaranya saling bermusuhan:
1. Pengikut mazhab Islam Ahlus-Sunnah wal Jamaah: sebagai mayoritas Muslimin di dunia, yang terdiri dari pengikut Hanafi, Maliki, Hambali dan Syafii.
2. Pengikut mazhab Islam Syiah Itsna’asyariyah: sebagai mayoritas pemeluk Syiah; mereka terdapat di berbagai belahan dunia (diperkirakan berjumlah 300-an juta di dunia), dan tidak suka mengafirkan orang lain, apalagi sahabat dan isteri Nabi SAW (kecuali terhadap para takfiri).
3. Pengikut sempalan Syiah Palsu (Takfiri-Syiah): yang suka mengafirkan sahabat Nabi, dan pengikut mazhab lain. Jumlah mereka sangat sedikit, dan mayoritas berada di AS, Inggris dan Australia. Mereka ini jadi satu di antara pemecah belah umat Islam.
4. Pengikut Salafi-Wahhabi yang tidak suka mengafirkan pengikut lain.
5. Pengikut Takfiri-Salafi-Wahhabi: suka mengafirkan pengikut mazhab lain, dan menyebarkan fitnah di sana -sini, sehingga memecah-belah umat Islam.
6. Dan pengikut mazhab lain yang jumlahnya kecil.



Tawhidi: ditolak Syiah Indonesia

Mungkin tidak berlebihan bila kita ibaratkan Yassir Habib dan Hasan Allahyari itu bagaikan Abdullah bin Saba’ zaman modern. Sebuah tulisan seorang mahasiswa kita di Iran mengulas tentang itu secara menarik. Silakan simak ulasannya berikut ini:


Tidak ada permusuhan yang pernah berhenti, kecuali permusuhan dan kebencian yang ditujukan kepada Syiah. Untuk terus memelihara kebencian ini, dikaranglah cerita fiktif mengenai keberadaan Abdullah bin Saba yang digadang-gadang sebagai tokoh pendiri Syiah. Ia disebut agen Yahudi, yang berpura-pura masuk Islam dengan tujuan untuk menghancurkan Islam dari dalam. Untuk mencapai tujuannya, dia bikinlah Syiah yang mengkultuskan Imam Ali As.

Padahal faktanya, tidak ada satu orang Syiahpun yang memuji dan mengelu-elukannya. Bahkan kalaupun sosok ini pernah ada, justru tokoh-tokoh besar Syiah sendiri mengecam dan berlepas diri dari keyakinan kufurnya. Literatur Sunni sendiri malah menukil kisah, Imam Ali As, Imam pertama mazhab Syiah menghukum Ibnu Saba dengan membakarnya.

1. Jangan Lewatkan: Kanker itu Bernama Wahhabi.(Lihat Sreen Shoot Diatas)
2. Pesan dari Amman (Amman Message): Syiah juga bagian dari Islam.


Meski Syiah sendiri menolak riwayat tersebut, setidaknya ini menunjukkan bukti, Syiah sendiri menentang keras aqidah kufur Ibnu Saba. Tapi yang terjadi sampai hari ini, Syiah dengan semua golongan dan sektenya dianggap kufur, karena dinisbatkan kepada Ibnu Saba, yang diklaim sebagai pendirinya.

Kalau mau jujur dengan tuduhannya, harusnya yang dikecam dan dimusuhi itu Yahudi. Kan katanya Syiah itu bentukan agen Yahudi. Harusnya menyadari, orang-orang yang kepincut Syiah itu, hanyalah para korban. Tapi lihat, apa yang dilakukan mereka yang anti Syiah? para korban inilah yang kemudian diserukan untuk dibantai dan dihabisi karena divonis sudah murtad, sudah kafir, tapi dalang dibaliknya yaitu Yahudi tetap aman, tanpa diusik sama sekali.


1. Cerita mengenai Takfiri, juga bisa dibaca dalam blog pengamat Timur Tengah Dina Sulaiman, yang merinci secara jernih apa, siapa dan bagaimana para takfiri itu (selengkapnya Lihat Sreen Shootnya).


2. Apa sih perbedaan Sunni dan Syiah? Baca artikel lengkapnya di Lihat Sreen Shootnya.





(Sembrani/Ahmad-Samantho/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: