Salah satu kebiasaan buruk yang menimpa masyarakat dan terkekang olehnya ialah mereka terbiasa dengan keadaan yang ada, sampai-sampai sedikitpun mereka tidak pernah memikirkan tentang kehidupan dan penyelamat di masa mendatang.
Shabestan News Agency, kebiasaan manusia terhadap apapun, seperti fitrah dan alamiahnya maka akan membuat seseorang tertarik terhadapnya, seolah-olah kehendak dan otoritas bertentangan dengan apa yang dilakukan manusia.
Allah menjadikan kemampuan seperti ini dalam kebiasaan tersebut supaya seseorang dalam melakukan kebaikan dapat menyesuaikan dirinya dengan mudah dan tanpa kesulitan, dan juga dapat menyingkirkan dirinya dari keburukan.
Oleh karena hal ini Imam Ali as menyebut kebiasaan sebagai alamiah kedua bagi manusia, dimana Imam as bersabda “kebiasaan adalah alamiah kedua.”
Dari ucapan singkat Imam Ali as tersebut kita dapat memahami sebuah hakikat yang sangat penting, yakni sebagaimana manusia bergerak untuk menyesuaikan diri dengan fitrah dan alamiahnya, maka ia juga akan bergerak dan menyesuaikan diri terhadap kebiasaan.
Namun demikian, manusia harus menggunakan kemampuan ini di jalan yang tepat dan tujuan-tujuan mulia, dan harus menjauhkan diri dari kebiasaan-kebiasaan yang buruk dan tercela.
Namun sayangnya, dikarenakan tidak adanya pemimpin yang benar dan tidak mampu untuk membimbing masyarakat dengan keutamaan-keutamaan akhlaq dan sifat-sifat mulia maka masyarakat akan terjerumus ke dalam kesalahan dan keburukan individu serta sosial.
Salah satu kebiasaan buruk yang menimpa masyarakat dan terkekang olehnya ialah mereka terbiasa dengan keadaan yang ada, sampai-sampai sedikitpun mereka tidak pernah memikirkan tentang kehidupan dan penyelamat di masa mendatang.
Masyarakat kita harus membiasakan diri dengan dengan keadaan Intizhar dan berdoa untuk kemunculan Imam Zaman afs, dan dengan perantara doa dari hati yang paling dalam kepada Allah swt untuk tibanya pemerintahan adil Imam Mahdi afs.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email