Utusan Amerika Serikat untuk PBB memperingatkan pelanggaran HAM yang sedang menimpa minoritas Rohingya di Myanmar.
Menurut pengakuan Nikki Haley, seperti dilansir oleh koran Mizzima, Myanmar termasuk negara yang memiliki pelanggaran HAM yang sangat mengkhawatirkan.
Keputusan untuk menetapkan Myanmar sebagai negara pelanggar HAM diambil dalam sidang Dewan Keamanan PBB minggu ini.
Sidang DK PBB tersebut diusulkan oleh utusan Amerika untuk PBB sehubungan dengan pelanggaran HAM.
“Kami selalu memonitoring situasi di Myanmar. Yaitu negara yang di sana pihak keamanan melakukan kekerasan secara meluas terhadap warga muslim,” ungkap Haley.
Warga muslim Rohingya sedang menghadapi diskriminasi etnis dan agama secara luas yang dilakukan oleh para petinggi dan gerakan-gerakan rakyat Myanmar.
Hal ini terjadi padahal angin demokrasi sebelum ini telah memberikan harapan besar untuk mewujudkan hak-hak asasi di Myanmar.
Perlakuan-perlakuan diskriminatif yang dilakukan terhadap warga muslim Rohingya telah menyebabkan kebanyakan mereka melarikan diri ke negara-negara tetangga.
Nikki Haley menegaskan, pelanggaran-pelanggaran ini memerlukan investigasi yang independen dan riil dalam waktu yang sangat singkat. “Untuk itu, kami sangat menyambut Komite Pencari Fakta yang telah dibentuk sehubungan dengan masalah ini,” ujarnya.
(Mizzima/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email