Aktivis Kemanusiaan, Ratna Sarumpaet mengatakan, fenomena ratusan bunga yang berjejer di Balaikota dan Mabes Polri hanyalah sandiwara politik belaka.
Hal itu dikatakannya dalam akun Twitter resmi miliknya @RatnaSpaet menanggapi artikel soal dugaan kelompok usaha nasional, Sinarmas yang mengirimkan ratusan karangan bunga berdasarkan keterangan pengirim bunga.
"Stop Sandiwara-sandiwara politik! Pemerintah jangan jadi baby sitter Ahok > Sinar Mas Diduga Pngirim 110 Bunga ke Mabes Polri," kicau @RatnaSpaet, Kamis (4/5/2017).
Sontak kicauan Ratna kemudian dibanjiri komentar netizen baik pro dan kontra.
"Instansi Pemerintah sebaiknya melarang Karangan bunga yang provokatif, mubazir,yang berpeluang memecah belah persatuan Bangsa," cuit @Darwins80717569.
"Kan masih diduga nya, carilah kepastiannya inang," tweet @Sinagaparulian.
Seperti diketahui, ratusan karangan bunga berjejer di depan Balaikota menyusul kekalahan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dalam Pilkada DKI, tulisan dalam karangan bunga itupun bermacam-macam mulai dari kata-kata nyeleneh hingga seruan menjaga Kebhinekaan. Selain Balaikota, Mabes Polri juga dibanjiri karangan bunga bertuliskan ucapan terimakasih lantaran telah menjaga nilai NKRI dan Kebhinekaan di Indonesia khususnya Jakarta.
(Info-Teratas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email