Bahraini regime forces breaking the door of Ayatollah Qassem's house.
Keluarga dari lima martir Bahrain, yang gugur saat dilakukan tindakan keras terhadap Diraz pada hari Selasa (23/5), menuntut agar pihak berwenang menyerahkan mayat mulia tersebut kepada mereka.
Pengawas hak asasi manusia mengungkapkan kekhawatiran tentang kemungkinan bahwa rezim tersebut hendak menyembunyikan alasan sebenarnya kematian lima martir tersebut.
Situs berita Al-Bawaba mengatakan bahwa demonstran Bahrain telah menentang peringatan Manama untuk tidak mengadakan pertemuan umum lagi dan tetap berada di jalanan dalam sebuah demonstrasi kemarahan melawan tindakan keras rezim tersebut terhadap Diraz, kampung halaman ulama terkemuka Sheikh Issa Qassem.
Dalam konteks yang berbeda, pengadilan Bahrain menghukum 17 orang dengan hukuman penjara mulai dari beberapa tahun hingga seumur hidup atas tuduhan membentuk 'sel teroris'.
(Al-Bawaba/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email