Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam yang difirmankan langsung oleh Allah SWT melalui malaikat Jibril untuk Nabi Muhammad SAW. Di dalam Al-Qur’an, terdapat ayat-ayat suci dalam bahasa Arab yang umumnya ditulis di atas kertas berukuran 15 cm x 20 cm.
Namun, di sebuah rumah yang berada di Kampung Parakan Kembang, RT04 RT01, Desa Pasir Jambu, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat terdapat Al-Qur’an yang memiliki ukuran sangat kecil yakni hanya sebesar ibu jari orang dewasa.
Al-Qur’an mini tersebut diketahui milik seorang lelaki paruh baya bernama KH Tubagus Muhammad Tamyiz. Selain ukurannya yang tergolong sangat kecil yakni sekitar 10 mm x 10 mm dengan lebar 5 mm, Al-Qur’an ini juga diketahui ditulis menggunakan tinta emas murni.
Al-Qur’an itu merupakan pemberian Pangeran Wijayakusuma salah satu pahlawan dan anak Sunan Gunung Jati. Lalu, Al-Qur’an tersebut diberikan kepada buyutnya yang secara temurun-temurun diwariskan ke ayahnya Hj. TB Miftahudin dan terakhir diwariskan kepada Tamyiz.
“Al-Qur’an ini dulunya pemberian Pangeran Wijayakusuma kepada buyut saya sampai akhirnya diwariskan dari bapak saya sekitar tahun 1990 saat saya mau ke Tanah Suci. Al-Qur’an ini lengkap ada 30 juz, dari dulu sudah begitu,” kata Tamyiz, Selasa (6/6/2017).
Saking kecilnya, tidak semua orang dapat membaca ayat-ayat Al-Qur’an ini meski dibantu dengan kaca pembesar. Tidak sedikit umat Muslim dari daerah datang berkunjung ke tempatnya untuk melihat langsung Al-Qur’an tersebut.
Tamyiz pun mengklaim bahwa Al-Qur’an bertuliskan tinta emas miliknya itu merupakan yang terkecil di dunia. Namun sayang, belum ada penelitian lebih lanjut yang dilakukan pihak terkait untuk mengetahui secara pasti penulis serta usia dari Al-Qur’an tersebut.
“Entah awalnya bagaimana atau karya siapa, yang jelas kata orangtua saya ini dari Pangeran Wijayakusuma. Usianya sekitar 500 tahun, kalau dilihat dari jaman Pangeran Wijayakusuma sampai sekarang ini,” ungkap Tamyiz.
Saat ini, Al-Qur’an itu tersimpan rapi di dalam rumahnya dan tidak akan dijual atau diberikan kepada pemerintah jika diminta. Menurutnya, Al-Qur’an ini warisan leluhur sebagai bukti kebesaran Islam dan untuk meningkatkan ibadah serta ketakwaan kepada Allah SWT.
“Pernah ada orang yang nawar, tapi tidak akan saya jual. Saya akan jaga dan rawat Al-Qur’an ini sesuai dengan pesan bapak saya yang nantinya akan saya turunkan ke anak cucu selanjutnya,” tutupnya.
(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email