Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mempertanyakan keinginan massa Front Pembela Islam (FPI) untuk melumpuhkan aktivitas di bandara saat Rizieq Shihab pulang ke Indonesia.
Menurutnya, tindakan melumpuhkan bandara dengan melakukan kepungan hanya akan membuat malu Indonesia di mata dunia internasional saja.
"Mau ngepung bandara mau ngapain? Malu dilihat dunia internasional, bandara (Indonesia) dikepung orang, untuk apa," kata Iriawan di Markas Polda Metro Jaya, Jumat (2/6).
Menurutnya, Rizieq harus mempertanggungjawabkan perbuatan yang telah dilakukan terkait dugaan percakapan berkonten pornografi dengan Ketua Yayasan Solidaritas Keluarga Cendana Firza Husein.
Iriawan menuturkan, segala bantahan Rizieq dapat disampaikan di hadapan majelis hakim dalam persidangan nantinya.
"Tinggal tanggung jawab saja, selesai sudah. Tidak usah kepung-kepungan. Suka tidak suka, mau tidak mau (Rizieq) harus mempertanggungjawabkan. Nanti akan diuji di persidangan," tutur Iriawan.
Namun demikian, Iriawan menyampaikan, polisi tengah membahas rencana FPI 'melumpuhkan' bandara dalam rapat internal.
Menurutnya, Polda Metro Jaya akan melakukan antisipasi terkait rencana tersebut.
"Barusan kami selesai melaksanakan rapat koordinasi untuk itu. Nanti kami jelaskan, karena masih ada rapat lanjutan," kata jenderal polisi bintang dua itu.
Sebelumnya, kuasa hukum Rizieq, Sugito Atmo Pawiro menyebut akan ada pengerahan massa FPI saat kliennya pulang dari Arab Saudi. Dia berharap massa yang menjemput Rizieq bisa datang sebanyak-banyaknya sehingga bisa melumpuhkan bandara.
Sugito mengatakan kliennya itu masih ada di luar negeri meski sudah jadi tersangka kasus pornografi. Rizieq baru akan pulang ke Indonesia setelah massa Front Pembela Islam benar-benar siap menjemput.
"Setelah konsolidasi dengan umat siap, beliau (Rizieq) akan pulang, biar yang jemput banyak di bandara, semoga sampai lumpuh," kata Sugito kepada.
(CNN-Indonesia/Info-Teratas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email