Jika seseorang di dunia ini dengan segala kenikmatan yang telah diberikan Allah swt namun ia tidak memiliki tawadhu’ maka kelak ia akan mendapat azab di kubur dan di hari kiamat sehingga ia mengakui ketidakberdayaannya di hadapan Allah swt.
Shabestan News Agency, dalam sebuah acara yang berkenaan dengan bulan suci Ramadhan, Hujjatul Islam Ali Ridha Panahian menjelaskan bahwa tujuan dari kehidupan manusia ialah meraih kelezatan dan kebahagiaan maknawi.
Ia menambahkan, makrifat Allah swt dapat memberikan kenikmatan tertinggi dalam diri manusia, namun demikian manusia dalam mencapai kebahagiaan dan kelezatan mengikuti jalan yang berbeda-beda, dimana jalan tersebut ada yang benar dan ada juga yang salah.
Jika kita menjadikan pembahasan kenikmatan dan kebahagiaan maknawi ini sebagai dasar dan asas kehidupan kita serta menjelaskan permasalahan dan kesulitan berdasarkan hal ini maka kita akan memiliki kehidupan yang manis dan indah, terangnya.
Kenikmatan dan kebahagiaan di dunia ini tidak ada artinya dan tidak akan bisa membuat manusia merasa puas, oleh sebab itu merasa cukup dengan kenikmatan dan kebahagiaan yang ada di dunia ini hanya akan membuat manusia kecewa dan bahkan akan menggiring manusia kepada keburukan dan kezhaliman, jelas Hujjatul Islam Panahian.
Ia melanjutkan, di hari kiamat nanti sesuatu yang paling diterima dari yang lainnya ialah berprasangka baik kepada Allah swt padahal Iblis selalu berupaya untuk membuat manusia berputus asa.
Jika seseorang di dunia ini dengan segala kenikmatan yang telah diberikan Allah swt namun ia tidak memiliki tawadhu’ maka kelak ia akan mendapat azab di kubur dan di hari kiamat sehingga ia mengakui ketidakberdayaannya di hadapan Allah swt, demikian jelasnya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email