Kemunafikan di kalangan umat Islam telah menelusup ke dalam banyak problema dan pertikaian umat Islam. Hal ini mengasikan kesempatan emas untuk berperang melawan rezim Zionis.
Begitu hal ini ditegaskan oleh Abdul-Malik al-Hautsi, Sekretaris Jenderal Gerakan Ansharullah Yaman, dalam pidato bulan Ramadhan kemarin.
Hautsi menegaskan, agresi Saudi-Amerika ke Yaman dan peristiwa yang sedang menimpa Palestina, Suriah, Iraq, dan berbagai kawasan dunia merupakan bentuk kelaliman yang sedang menimpa umat manusia. “Kita harus berani bertanggung jawab untuk melawan setiap bentuk kelaliman ini dan menegakkan keadilan demi merampas kembali hak-hak yang kita miliki,” ujarnya.
Hautsi juga mengajak seluruh rakyat Yaman untuk bersabar dan tabah; tabah dan sabar dalam seluruh sisi: sabar dalam bertanggung jawab, sabat dalam taat kepada Allah, sabar dalam menghindari maksiat, sabar dalam menguasai hawa nafsu, dan sabat dalam berusaha mengalahkan hawa nafsu.
Menurut Hautsi, puasa mengajarkan kita untuk bisa menahan diri dan memahami kesulitan yang menimpa orang lain. Terutama pada masa ketika umat Islam sedang mengalami perang dan aneka ragam kelaliman seperti sekarang ini.
“Sekarang ini, umat kita sedang menghadapi krisis ekonomi, terutama ketika mereka sekarang sedang menghadapi agresi Saudi-Amerika. Seluruh keluarga Yaman di berbagai propinsi sedang menghadapi problema kelaparan. Ketika kita sedang merasakan lapar dan dahaga, kita akan memiliki kesempatan untuk memikirkan orang,” ujar Hautsi.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email