Pesan Rahbar

Home » » Krisis Diplomatik Qatar dan Negara Arab, Indonesia Serukan Dialog

Krisis Diplomatik Qatar dan Negara Arab, Indonesia Serukan Dialog

Written By Unknown on Wednesday 7 June 2017 | 10:50:00


Krisis yang terjadi setelah Arab Saudi dan tujuh negara lain memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar membuat banyak pihak prihatin, termasuk Indonesia.

Kepada Tempo, Selasa 6 Juni 2017, Arrmanatha Nasir, juru bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan Indonesia dengan prihatin mengikuti secara dekat perkembangan situasi di Timur Tengah saat ini.

“Indonesia mengharapkan semua pihak dapat menahan diri dan mengedepankan dialog dan rekonsiliasi untuk menyelesaikan masalah ini,” kata Tata, demikian Arrmanatha dipanggil, melalui pesan pendek.

Indonesia, menurut Tata, menekankan kembali semua negara untuk menghormati prinsip hubungan internasional, seperti saling menghormati kedaulatan masing masing negara dan tidak ikut campur urusan dalam negeri negara lain.

Indonesia, Tata menambahkan, mengajak semua pihak untuk menyatukan langkah dalam memerangi terorisme dan bekontribusi dalam menjaga keamanan dan stabilitas kawasan dan global.

Pemutusan hubungan diplomatik terhadap Qatar itu bermula dari unggahan kantor berita Qatar yang memuat komentar dari Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, sekitar dua pekan lalu.

Emir Qatar itu mengkritik kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap Iran. Dia juga menyanjung negara Syiah tersebut sebagai kekuatan Islam.

Saudi, Bahrain, Mesir, dan UEA yang merasa Iran merupakan musuh bebuyutan, langsung memblokade media-media Qatar, termasuk Al Jazeera.

Pemerintah Qatar mengklaim berita kontroversial itu muncul karena kantor berita mereka telah diretas dan meminta semua pihak untuk tenang.

Pengakuan Qatar itu tak membuat negara-negara tetangganya percaya. Ketegangan di negara-negara Teluk dan sekitarnya itu akhirnya pecah kemarin. Bahrain, Arab Saudi, Mesir, UEA, Yaman, pemerintah Libya wilayah Timur, Maladewa dan Mauritius, menuding Qatar mendukung terorisme.

Qatar menampik semua tudingan tersebut. Kementerian Luar Negeri Qatar menyebut jika tudingan itu tidak masuk akal dan tidak berdasar.

Insiden pemutusan hubungan diplomatik dengan Qatar pernah terjadi pada 2014 ketika Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Bahrain memanggil pulang Duta Besar mereka dari Qatar. Alasannya, ketiga negara itu menuding Qatar mendukung Presiden Mesir terguling, Mohamad Mursi dan kelompok terlarang Ikhwanul Muslimun.

(Tempo/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: