Perilaku Imam Makshum as kepada orang-orang yang menghina dan mencacinya malah membuat mereka mendapatkan hidayah dan juga menjadikan mereka sadar untuk tidak berbuat buruk lagi kepada orang lain.
Shabestan News Agency, berkenaan dengan kemuliaan dan keagungan bulan suci Ramadhan, Hujjatul Islam Muhammad Baqir Alawi dalam ceramahnya menjelaskan bahwa dalam agama Islam kaum muslim tidak boleh berkata yang berupa hinaan baik dalam bentuk serius, bercanda ataupun karena sudah menjadi kebiasaan.
Ia menambahkan, bagi kaum muslimin saat berhadapan dengan orang yang berakhlaq buruk jangan sampai melakukan apa yang ia lakukan, akan tetapi untuk menghadapi orang yang suka mengumpat ialah dengan cara mendoakannya agar bisa mendapatkan hidayah.
Teladan kita sebagai kaum muslimin ialah Imam Makshum as dimana saat para Imam menghadapi orang-orang yang suka mencaci dan menghinanya, para Imam Makshum as tidak pernah membalas ucapan mereka, akan tetapi para Imam membalasnya dengan ramah dan kasih sayang, para Imam selalu berkata jika kebenaran ada pada kalian maka semoga Allah mengampuni kesalahanku, dan jika apa yang kalian ucapkan itu tidak benar maka akan selalu berdoa agar Allah swt memberikan hidayah kepada kalian.
Perilaku Imam Makshum as kepada orang-orang yang menghina dan mencacinya malah membuat mereka mendapatkan hidayah dan juga menjadikan mereka sadar untuk tidak berbuat buruk lagi kepada orang lain.
Dalam agama Islam tidak ada bentuk hinaan apapun yang diperbolehkan sekalipun kepada musuh, akan tetapi jika berhadapan dengan musuh, agama Islam Islam mengajarkannya untuk berlepas diri dari mereka sebagaimana hal ini disebutkan dalam Al-Qur’an dan juga riwayat, demikian jelas Hujjatul Islam Alawi.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email