Kaum muslim Republik Benin menyambut bulan suci Ramadhan secara istimewa dan bulan ini sejatinya adalah sebuah festival besar dan beragam acara di sejumlah jalan, masjid dan rumah.
Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari al-Qalam al-Hur, Republik Benin terletak di barat Afrika, dengan ibukota Porto-Novo. Negara ini memiliki populasi 8.800.000 orang.
Masyarakat Republik Benin menyambut bulan suci Ramadhan secara istimewa dan bulan ini sejatinya adalah sebuah festival besar dengan beragam acara dan kegiatan di beberapa jalan, masjid dan rumah dan pada bulan Ramadhan di setiap jengkal dari tempat tercium aroma kasih sayang, toleransi, sibuk beribadah dan melakukan hal-hal yang dapat meraih pahala dan ganjaran.
Sebelum Ramadhan tiba, mayoritas masyarakat keluar rumah guna melihat rukyah hilal dan memaparkan beragam pendapat tentang rukyah Ramadhan dan akhirnya dengan terbuktinya hilal, berita tersebut disampaikan ke seluruh kaum muslim dan gelombang kegembiraan pun membumbung tinggi ke seluruh tempat.
Kaum muslim Benin pada bulan Ramadhan berdoa dengan rendah hati di hadapan Allah agar diterima ketaatan dan ibadah mereka.
Bulan Ramadhan memiliki kedudukan istimewa di tengah-tengah masyarakat Benin dan mereka meluangkan banyak waktu untuk beribadah dan beri’tikaf di beberapa masjid dan mayoritas keluarga tidak menerima tamu dan tidak menerima undangan bertamu dan bertemu dengan teman dan para tetangga dan mereka meyakini pemprioritasan waktu hanya untuk al-Quran semata.
Hal yang menarik di tengah-tengah masyarakat Benin pada bulan Ramadhan adalah atensi lebih ke masjid; sampai-sampai perangkat-perangkat masjid diganti dan mengecat tempat-tempat ibadah, lembaga-lembaga amal juga sebelum Ramadhan telah menghiasi masjid-masjid dengan sejumlah al-Quran baru.
Sebagian masyarakat juga menjadi tuan rumah para qori dan ulama agama dari negara-negara lain, seperti Nigeria guna melakukan salat bersama mereka dan menyelenggarakan pertemuan-pertemuan zikir dan tafsir di tempat-tempat yang tidak memiliki masjid.
Besar dan kecil, tua dan muda, laki-laki dan perempuan pada hari-hari ini siap untuk hadir melaksanakan salat dan berpartisipasi di majelis-majelis ilmiah dengan nama Tafsir yang diselenggarakan setelah salat Dhuhrain. Seusai salat Ashar, mereka bersiap-siap untuk berbuka puasa di rumah masing-masing.
Masyarakat Benin memanfaatkan bulan Ramadhan untuk meminta pengampunan dan istighfar, karenanya nuansa kasih sayang dan toleransi antar mereka mendominasi dan orang-orang yang kaya memberikan makanan dan pakaian kepada orang-orang yang membutuhkan dan orang-orang yang mampu membeli banyak kain dan membagi-bagikan untuk orang-orang fakir.
(Al-Qalam-Al-Hur/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email