Putra kedua Qaddafi ini dibebaskan Jumat malam lalu dan telah meninggalkan Kota Zintan.
Sebuah kelompok bersenjata di Libya mengumumkan di Facebook kemarin, pihaknya telah membebaskan Saiful Islam, putra dari mendiang pemimpin Libya Muammar al-Qaddafi telah ditahan sejak November 2011.
Brigade Abu Bakar as-Siddiq, milisi menguasai Kota Zintan di barat Libya, bilang mereka membebaskan Saiful Islam Jumat malam lalu. Keputusan ini diambil berdasarkan undang-undang amnesti telah disahkan parlemen berbasis di wilayah timur Libya.
Negara Afrika Utara ini terbelah dalam dua pemerintahan. Otoritas di daerah timur tidak mengakui rezim sokongan Perserikatan Bangsa-Bangsa berpusat di Ibu Kota Tripoli.
Persaingan politik dan pertempuran antar milisi mengoyak Libya, dibelit kekacauan setelah revolusi 2011 menumbangkan sekaligus membunuh Muammar Qaddafi. Sejak saat itu, dua pemerintahan dan milisi saling bertarung untuk mengontrol negara kaya minyak tersebut.
"Kami telah memutuskan untuk melepaskan Saiful Islam Muammar Qaddafi," kata Brigade Abu Bakar as-Siddiq. "Dia sekarang telah bebas dan sudah meninggalkan Kota Zintan."
ICC (Mahkamah Kejahatan Internasional) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan atas nama Saiful Islam, dengan tuduhan melakukan kejahatan kemanusiaan selama delapan bulan pemberontakan terjadi di Libya pada 2011. Namun pemerintah Libya dan ICC berselisih soal siapa berhak mengadili dia.
Pengadilan di Tripoli pada Juli 2015 menjatuhkan vonis hukuman mati bagi Saiful Islam atas dakwaan pembunuhan selama revolusi 2011.
Saiful Islam, 45 tahun, adalah putra kedua dari delapan anak Qaddafi, juga anak sulung dari istri kedua Qaddafi bernama Safiya. Lelaki fasih berbahasa Inggris ini kerap tampil mewakili ayahnya di dunia Barat.
(The-Guardian/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Saiful Islam Qaddafi, putra dari mendiang pemimpin Libya Muammar Qaddafi. (Foto: Change.org)
Sebuah kelompok bersenjata di Libya mengumumkan di Facebook kemarin, pihaknya telah membebaskan Saiful Islam, putra dari mendiang pemimpin Libya Muammar al-Qaddafi telah ditahan sejak November 2011.
Brigade Abu Bakar as-Siddiq, milisi menguasai Kota Zintan di barat Libya, bilang mereka membebaskan Saiful Islam Jumat malam lalu. Keputusan ini diambil berdasarkan undang-undang amnesti telah disahkan parlemen berbasis di wilayah timur Libya.
Negara Afrika Utara ini terbelah dalam dua pemerintahan. Otoritas di daerah timur tidak mengakui rezim sokongan Perserikatan Bangsa-Bangsa berpusat di Ibu Kota Tripoli.
Persaingan politik dan pertempuran antar milisi mengoyak Libya, dibelit kekacauan setelah revolusi 2011 menumbangkan sekaligus membunuh Muammar Qaddafi. Sejak saat itu, dua pemerintahan dan milisi saling bertarung untuk mengontrol negara kaya minyak tersebut.
"Kami telah memutuskan untuk melepaskan Saiful Islam Muammar Qaddafi," kata Brigade Abu Bakar as-Siddiq. "Dia sekarang telah bebas dan sudah meninggalkan Kota Zintan."
ICC (Mahkamah Kejahatan Internasional) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan atas nama Saiful Islam, dengan tuduhan melakukan kejahatan kemanusiaan selama delapan bulan pemberontakan terjadi di Libya pada 2011. Namun pemerintah Libya dan ICC berselisih soal siapa berhak mengadili dia.
Pengadilan di Tripoli pada Juli 2015 menjatuhkan vonis hukuman mati bagi Saiful Islam atas dakwaan pembunuhan selama revolusi 2011.
Saiful Islam, 45 tahun, adalah putra kedua dari delapan anak Qaddafi, juga anak sulung dari istri kedua Qaddafi bernama Safiya. Lelaki fasih berbahasa Inggris ini kerap tampil mewakili ayahnya di dunia Barat.
(The-Guardian/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email