Anggota Komisi IX DPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Nihayatul Wafiroh menyempatkan diri mengunjungi kediaman keluarga Asa Firdah Inayah di Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu siang (5/6).
Rumah keluarga alumni SMN 1 Gambiran yang di dunia maya lebih dikenal sebagai Afi Nihaya Faradisa hanya 12 kilometer dari kediaman Nihayatul yang biasa disapa Ninik.
Di kediaman keluarga Afi, Ninik bertemu dengan dengan ayah dan ibu Afi. Ibu Afi, Sumartini (47), sedang sakit glukoma sehingga tidak bisa melihat.
“Saya tahu bila Afi Nihaya Faradisa masih di Jakarta, namun saya tetap datang ke keluarganya, menjenguk ibunya yang sedang sakit glukoma hingga menyerang mata dan sekarang Ibunya tidak bisa melihat,” tulis Ninik di halaman Facebook miliknya.
Menurut Ninik, dirinya mengunjungi kediaman Afi untuk memastikan ibunda Afi telah mendapat BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI) untuk keluarga miskin dan tidak mampu.
Selain itu, kunjungan Ninik juga sebagai bentuk dukungan terhadap tekanan yang diterima Afi ahir-ahir ini.
Afi yang dikenal lewat tulisan berjudul “Warisan” di Facebook belakangan mendapatkan kritik dari berbagai pihak yang menyesalkan unsur plagiasi dalam tulisannya itu.
"Alhamdulillah Afi sehat, dan sifat pemberaninya itu yang membuat dia tidak takut, termasuk menghadapi tekanan,” ujat ayahanda Afi, Imam Wahyudi (47), seperti dikutip Ninik.
Ninik melaporkan, keluarga Afi hidup sederhana, tapi mampu mampu mendidik anak-anaknya menjadi pembelajar yang baik.
“Saya juga diterima hangat oleh orang tua Afi. Semoga semakin banyak anak muda pemberani berpendapat,” demikian Ninik.
Diketahui Selama sepekan terakhir, banyak pihak yang menuding tulisan berjudul “Belas Kasih Dalam Agama Kita” di Facaebook, Minggu (25/5/2017) akhir pekan lalu, bukan asli tulisan Afi. Sebab, nyaris seluruh paragraf tulisan itu persis sama dengan tulisan “Agama Kasih” karya Mita Handayani pada Juli 2016.
“Apakah aku pernah melakukan plagiasi? Ya,” tulisnya dalam akun Facebook pribadinya, Sabtu (3/6/2017).
Namun, Afi berkilah dan balik menuding semua orang juga pernah melakukan plagiarisme.
“Kita semua pernah. Siapa yang tidak pernah melakukannya? Mulai dari tugas sekolah sejak SD, makalah kuliah, ujian, sampai caption foto di media sosial,” tudingnya.
Karena semua orang dituduhnya menjiplak, Afi hanya merasa dirinya tengah bernasib sial ketahuan plagiat.
“Kebetulan saja hanya aku yang tersorot, karena ‘Warisan (yang juga diduga menjipak video terjemahan Mita) sangat viral. Media serta orang-orang yang bahkan tidak pernah mengenalku sama sekali secara tiba-tiba memuji dan memaki, mengagumi dan membenci,” tuturnya.
(Rmol/Info-Teratas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email