Turkish police.
Menurut keputusan terakhir pada hari Jumat, 2.303 personil polisi, termasuk beberapa dari jajaran senior, dan 302 akademisi dari universitas di seluruh negara Anatolia kehilangan pekerjaan mereka, harian Turki Hurriyet melaporkan.
Dia menambahkan bahwa keputusan tersebut juga menghentikan pensiunan 342 perwira dan tentara dari jajaran dan nilai mereka.
Selama usaha kudeta pada 15 Juli tahun lalu, sebuah faksi militer Turki menyatakan bahwa mereka telah menguasai negara tersebut dan pemerintah Presiden Erdogan tidak lagi berkuasa. Namun, usaha itu digagalkan beberapa jam kemudian.
Ankara sejak itu menuduh Fethullah Gulen, seorang ulama Turki dan tokoh oposisi Turki, yang mengatur dan mendalangi kudeta tersebut. Dia juga dituduh berada di balik kampanye jangka panjang untuk menggulingkan pemerintah dengan menginfiltrasi institusi-institusi negara, terutama tentara, polisi dan kehakiman. Turki juga telah melarang gerakan Gulen, organisasi besarnya, di negara tersebut dan telah mencapnya sebagai Organisasi Teroris Fetullah (FETO). Gulen, bagaimanapun, secara kategoris membantah tuduhan tersebut.
Pejabat Turki sering meminta AS untuk mengekstradisi Gulen, namun sejauh ini belum ada tindakan nyata.
(Hurriyet/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email