Ulama-ulama Arab Saudi menganggap olahraga untuk perempuan adalah budaya Barat.
Kementerian Pendidikan Arab Saudi kemarin mengumumkan bakal memberlakukan pelajaran olahraga bagi pelajar perempuan di semua sekolaj mulai tahun ajaran baru 2017-2018.
Dengan keputusan Menteri Pendidikan Ahmad al-Isa itu, seluruh sekolah negeri di seantero Arab Saudi harus memiliki pusat kebugaran dan instruktur berkualitas.
Selama ini yang boleh mengikuti pelajaran olahraga di Arab Saudi hanya murid lelaki. Sebab untuk perempuan dianggap tidak sopan dan merupakan budaya Barat.
Majelis Syura Arab Saudi sebenarnya sejak 2014 sudah menyetujui penerapan pelajaran olahraga bagi murid perempuan di semua sekolah, namun keputusan itu belum dilaksanakan. Namun di beberapa sekolah swasta, perempuan boleh mengikuti pelajaran olahraga.
Sultan A.J. bankir memiliki putra berusia tujuh tahun dan putri berumur lima tahun, bergembira atas kebijakan tersebut. "Saya sekarang tahu anak perempuan saya akan memiliki kesempatan sama dengan abangnya ketika ada kegiatan olahraga di sekolah," katanya.
Keputusan menteri pendidikan itu juga mencakup pembentukan sebuah komite pengawas. Kebijakan ini keluar setelah sebuah tim diketuai menteri melakukan studi selama tiga bulan.
Lina K. al-Maina mengaku amat senang atas keputusan menteri pendidikan tersebut. "Ini (kemarin) adalah hari bersejarah bagi semua pelajar perempuan Saudi," katanya.
(Al-Arabiya/Arab-News/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Pelajar perempuan di Arab Saudi. (Foto: emirates247.com/Supplied)
Kementerian Pendidikan Arab Saudi kemarin mengumumkan bakal memberlakukan pelajaran olahraga bagi pelajar perempuan di semua sekolaj mulai tahun ajaran baru 2017-2018.
Dengan keputusan Menteri Pendidikan Ahmad al-Isa itu, seluruh sekolah negeri di seantero Arab Saudi harus memiliki pusat kebugaran dan instruktur berkualitas.
Selama ini yang boleh mengikuti pelajaran olahraga di Arab Saudi hanya murid lelaki. Sebab untuk perempuan dianggap tidak sopan dan merupakan budaya Barat.
Majelis Syura Arab Saudi sebenarnya sejak 2014 sudah menyetujui penerapan pelajaran olahraga bagi murid perempuan di semua sekolah, namun keputusan itu belum dilaksanakan. Namun di beberapa sekolah swasta, perempuan boleh mengikuti pelajaran olahraga.
Sultan A.J. bankir memiliki putra berusia tujuh tahun dan putri berumur lima tahun, bergembira atas kebijakan tersebut. "Saya sekarang tahu anak perempuan saya akan memiliki kesempatan sama dengan abangnya ketika ada kegiatan olahraga di sekolah," katanya.
Keputusan menteri pendidikan itu juga mencakup pembentukan sebuah komite pengawas. Kebijakan ini keluar setelah sebuah tim diketuai menteri melakukan studi selama tiga bulan.
Lina K. al-Maina mengaku amat senang atas keputusan menteri pendidikan tersebut. "Ini (kemarin) adalah hari bersejarah bagi semua pelajar perempuan Saudi," katanya.
(Al-Arabiya/Arab-News/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email