"Tidak ada satu pun pembeli LNG yang tidak menghubungi Qatar untuk memasok," kata Al-Kaabi.
Presiden sekaligus CEO Qatar Petroleum Saad Syarida al-Kaabi menegaskan blokade terhadap Qatar malah membikin negara Arab mungil itu makin kuat.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), dan Bahrain telah menerapkan blokade darat, laut, dan udara terhadap Qatar setelah ketiga negara Arab Teluk itu bareng Mesir memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Mereka beralasan negara Arab mungil tersebut menyokong terorisme.
Al-Kaabi menjelaskan Qatar saban tahun mengekspor hampir 80 juta ton gas alam cair ke beragam negara. Dia menekankan blokade darat, laut, dan udara dilakukan tiga negara tetangga tersebut sejauh ini tidak mempengaruhi rute pelayaran kapal-kapal tanker gas alam Qatar, karena masih bisa berlayar melewati Selat Hormuz.
Dia menyebutkan Qatar memasok gas alam ke Jepang, Korea Selatan, Cina, Taiwan, Thailand, Pakistan, India. Di Timur Tengah, mereka menyuplai ke UEA, Kuwait, Yordania, Mesir, Turki, Spanyol, Prancis, Belgia, Polandia, Jerman, Inggris. "Kami mengirim kepada siapa saja membutuhkan LNG (gas alam cair)," kata Al-Kaabi kepada Al-Jazeera. "Tidak ada satu pun pembeli LNG yang tidak menghubungi Qatar untuk memasok."
Al-Kabbi mengatakan Arab Saudi, UEA, dan Bahrain tidak bisa menghentikan Qatar dari melakukan bisnis secara internasional. "Mereka memang dapat melakukan hal-hal kecil saya kira bisa lebih merusak mereka ketimbang kami dalam jangka panjang," ujarnya.
Dia meyakini masa depan industri minyak dan gas Qatar akan sangat bagus. Dia memastikan Qatar bakal tetap menjadi pemimpin dalam bisnis gas alam di dunia.
"Saya ingin berterima kasih kepada keempat negara itu atas blokade mereka lakukan karena membuat Qatar makin kuat, rakyat Qatar kian kuat, bisnis mereka lebih kuat," tuturnya. "Kami akan keluar dari masalah ini dalam kondisi jauh lebih kuat dibanding sebelumnya."
(Al-Jazeera/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Presiden sekaligus CEO Qatar Petroleum Saad al-Kaabi. (Al-Jazeera)
Presiden sekaligus CEO Qatar Petroleum Saad Syarida al-Kaabi menegaskan blokade terhadap Qatar malah membikin negara Arab mungil itu makin kuat.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), dan Bahrain telah menerapkan blokade darat, laut, dan udara terhadap Qatar setelah ketiga negara Arab Teluk itu bareng Mesir memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Mereka beralasan negara Arab mungil tersebut menyokong terorisme.
Al-Kaabi menjelaskan Qatar saban tahun mengekspor hampir 80 juta ton gas alam cair ke beragam negara. Dia menekankan blokade darat, laut, dan udara dilakukan tiga negara tetangga tersebut sejauh ini tidak mempengaruhi rute pelayaran kapal-kapal tanker gas alam Qatar, karena masih bisa berlayar melewati Selat Hormuz.
Dia menyebutkan Qatar memasok gas alam ke Jepang, Korea Selatan, Cina, Taiwan, Thailand, Pakistan, India. Di Timur Tengah, mereka menyuplai ke UEA, Kuwait, Yordania, Mesir, Turki, Spanyol, Prancis, Belgia, Polandia, Jerman, Inggris. "Kami mengirim kepada siapa saja membutuhkan LNG (gas alam cair)," kata Al-Kaabi kepada Al-Jazeera. "Tidak ada satu pun pembeli LNG yang tidak menghubungi Qatar untuk memasok."
Al-Kabbi mengatakan Arab Saudi, UEA, dan Bahrain tidak bisa menghentikan Qatar dari melakukan bisnis secara internasional. "Mereka memang dapat melakukan hal-hal kecil saya kira bisa lebih merusak mereka ketimbang kami dalam jangka panjang," ujarnya.
Dia meyakini masa depan industri minyak dan gas Qatar akan sangat bagus. Dia memastikan Qatar bakal tetap menjadi pemimpin dalam bisnis gas alam di dunia.
"Saya ingin berterima kasih kepada keempat negara itu atas blokade mereka lakukan karena membuat Qatar makin kuat, rakyat Qatar kian kuat, bisnis mereka lebih kuat," tuturnya. "Kami akan keluar dari masalah ini dalam kondisi jauh lebih kuat dibanding sebelumnya."
(Al-Jazeera/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email