Wakil Putera Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman. (Foto: Arab News)
Pemerintah Arab Saudi telah meminta kepada Indonesia untuk mengirim pasukan untuk membantu memerangi pemberontak Syiah Al-Hutiyun di Yaman.
Menurut seorang sumber Albalad.co dekat dengan lingkaran kekuasaan di Yaman, permintaan itu dibahas dalam pertemuan antara Presiden Yaman Abdu Rabbu mansur Hadi saat ke Jakarta awal Maret lalu. "Di Jakarta dia membahas isu itu dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz," katanya dua hari lalu.
Dia menambahkan selama lawatannya ke Jakarta Presiden Hadi dua kali bertemu Raja Salman. Namun dia mengaku tidak mengetahui apakah permintaan pasukan Indonesia itu diterima oleh Jakarta.
Hingga berita ini dilansir, belum diketahui apakah pemerintah bersedia memenuhi permintaan Arab Saudi itu.
Sejak Maret 2015, Arab Saudi memimpin koalisi pasukan Arab untuk menggempur milisi Al-Hutiyun di Yaman. Namun untuk pasukan daratnya, Saudi menyewa tentara asing.
Baru-baru ini, Putera Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman juga meminta tambahan pasukan kepada Presiden Sudan Umar al-basyir untuk berperang di Yaman. Tambahan seribu tentara tersebut buat menggantikan seribu serdadu Qatar mundur dari pasukan koalisi Arab, setelah negara itu bersengketa diplomatik dengan Arab Saudi.
Seperti dilansir dari situs berbahasa Arab New Khalij, Presiden Basyir mengaku sanggup memenuhi asal dibayar US$ 1 miliar untuk tiap seribu tentara.
Arab Saudi terlihat kewalahan menghadapi perang di Yaman. Citra negara Kabah itu ambruk setelah palagan tersebut mengakibatkan lima juta anak di Yaman menderita kurang gizi dan 300 ribu terkena wabah kolera.
(Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email