Beredar kabar Raja Salman sudah turun takhta dan diganti oleh putranya, Pangeran Muhammad bin Salman.
Pergolakan internal tengah terjadi dalam keluarga Bani Saud berkuasa sejak Arab Saudi berdiri pada 1932. Perseteruan ini dipicu oleh penunjukan Pangeran Muhammad bin Salman, 31 tahun, sebagai putera mahkota, menggantikan abang sepupunya, pangeran Muhammad bin Nayif, 57 tahun.
Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz menetapkan hal itu pada Rabu dini hari dua pekan lalu, setelah 31 dari 34 anggota komite suksesi menyetujui anak dari penguasa negara Kabah itu menjadi calon raja Arab Saudi berikutnya.
Banyak pihak dalam keluarga kerajaan sangat kaget karena Pangeran Muhammad bin Salman masih terlalu muda dan miskin pengalaman. Dia cuma lulusan sarjana hukum dari sebuah universitas di Arab Saudi. Sedangkan Pangeran Muhammad bin Nayif dekat dengan Barat karena pernah bekerja sama memerangi Al-Qaidah.
Sejak diangkat sebagai menteri pertahanan dan wakil putera mahkota dua tahun lalu, Pangeran Muhammad bin Salman telah membikin banyak kejutan kontroversial. Dia mememrintahkan Arab Saudi menyerang milisi Al-Hutiyun di Yaman, liebralisais ekonomi, dan memblokade Qatar.
Anak kesayangan Raja Salman itu pun sadar bakal banyak pihak dalam istana menolak dirinya. Karena itu, dia segera menyekap Pangeran Muhammad bin Nayif dalam istananya di Jeddah. Anak-anak perempuannya juga dilarang keluar rumah. Lima pangeran dekat dengan Pangeran Muhammad bin Salman juga mendapat status tahanan rumah.
Belasan pangeran dikabarkan menyurati Raja Salman, menyatakan keberatan atas penunjukan Pangeran Muhammad bin Salman sebagai putera mahkota. Beberapa di antara mereka adalah Pangeran Bandar bin Sultan bin Abdul Aziz, Pangeran Mutaib bin Abdullah bin Abdul Aziz, dan Pangeran Al-Walid bin Talal bin Abdul Aziz.
Di sisi lain, sebagian keluarga Bani Saud merapatkan barisan kepada Pangeran Ahmad bin Abdul Aziz. Mereka berkonsolidasi untuk menjadikan adik tiri Raja Salman ini sebagai penerus takhta. Nama sang pangeran juga disebut dalam surat terbuka untuk menyerukan penggulingan Raja Salman dua tahun lalu.
Pangeran Ahmad bin Abdul Aziz menolak memenuhi seruan Raja Salman untuk berbaiat kepada Pangeran Muhammad bin Salman.
Rencana menjadikan Pangeran Muhammad bin Salman sudah dimulai pada 2015. Targetnya sang pangeran menduduki singgasana sebelum akhir tahun lalu. Bahkan baru-baru ini beredar informasi Raja Salman, 82 tahun, sudah turun takhta dan digantikan oleh Pangeran Muhammad bin Salman.
Ambisi dan agresifitas pangeran muda itu bakal terus menciptakan gonjang ganjing di negara Kabah.
(Arabi-21/Business-Insider/Khalid-Jadid/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Pangeran Muhammad bin Salman diangkat menjadi Putera Mahkota Arab Saudi pada 21 Juni 2017. (Foto: Arab News)
Pergolakan internal tengah terjadi dalam keluarga Bani Saud berkuasa sejak Arab Saudi berdiri pada 1932. Perseteruan ini dipicu oleh penunjukan Pangeran Muhammad bin Salman, 31 tahun, sebagai putera mahkota, menggantikan abang sepupunya, pangeran Muhammad bin Nayif, 57 tahun.
Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz menetapkan hal itu pada Rabu dini hari dua pekan lalu, setelah 31 dari 34 anggota komite suksesi menyetujui anak dari penguasa negara Kabah itu menjadi calon raja Arab Saudi berikutnya.
Banyak pihak dalam keluarga kerajaan sangat kaget karena Pangeran Muhammad bin Salman masih terlalu muda dan miskin pengalaman. Dia cuma lulusan sarjana hukum dari sebuah universitas di Arab Saudi. Sedangkan Pangeran Muhammad bin Nayif dekat dengan Barat karena pernah bekerja sama memerangi Al-Qaidah.
Sejak diangkat sebagai menteri pertahanan dan wakil putera mahkota dua tahun lalu, Pangeran Muhammad bin Salman telah membikin banyak kejutan kontroversial. Dia mememrintahkan Arab Saudi menyerang milisi Al-Hutiyun di Yaman, liebralisais ekonomi, dan memblokade Qatar.
Anak kesayangan Raja Salman itu pun sadar bakal banyak pihak dalam istana menolak dirinya. Karena itu, dia segera menyekap Pangeran Muhammad bin Nayif dalam istananya di Jeddah. Anak-anak perempuannya juga dilarang keluar rumah. Lima pangeran dekat dengan Pangeran Muhammad bin Salman juga mendapat status tahanan rumah.
Belasan pangeran dikabarkan menyurati Raja Salman, menyatakan keberatan atas penunjukan Pangeran Muhammad bin Salman sebagai putera mahkota. Beberapa di antara mereka adalah Pangeran Bandar bin Sultan bin Abdul Aziz, Pangeran Mutaib bin Abdullah bin Abdul Aziz, dan Pangeran Al-Walid bin Talal bin Abdul Aziz.
Di sisi lain, sebagian keluarga Bani Saud merapatkan barisan kepada Pangeran Ahmad bin Abdul Aziz. Mereka berkonsolidasi untuk menjadikan adik tiri Raja Salman ini sebagai penerus takhta. Nama sang pangeran juga disebut dalam surat terbuka untuk menyerukan penggulingan Raja Salman dua tahun lalu.
Pangeran Ahmad bin Abdul Aziz menolak memenuhi seruan Raja Salman untuk berbaiat kepada Pangeran Muhammad bin Salman.
Rencana menjadikan Pangeran Muhammad bin Salman sudah dimulai pada 2015. Targetnya sang pangeran menduduki singgasana sebelum akhir tahun lalu. Bahkan baru-baru ini beredar informasi Raja Salman, 82 tahun, sudah turun takhta dan digantikan oleh Pangeran Muhammad bin Salman.
Ambisi dan agresifitas pangeran muda itu bakal terus menciptakan gonjang ganjing di negara Kabah.
(Arabi-21/Business-Insider/Khalid-Jadid/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email