Pesan Rahbar

Home » » Hikayat Simbol Bulan Bintang

Hikayat Simbol Bulan Bintang

Written By Unknown on Thursday 6 July 2017 | 01:06:00


Sangat sulit saat ini untuk memisahkan Islam dengan simbol bulan bintang. Simbol tersebut sudah identik, seperti halnya tanda salib untuk Kristen dan bintang daud untuk Yahudi.

Jauh sebelum kedatangan Islam di tanah Mekah, sekitar 670 Sebelum Masehi, orang-orang Byzantium sudah menggunakan simbol ini untuk menggambarkan sang dewi bulan yang bernama Artemis (Romawi mengadopsinya menjadi Diana, dan Kartago mengadopsinya menjadi Tanit).

Pada abad 2 SM, legion Romawi menyerbu Byzantium dan mendirikan Romawi Timur. Kendati menjadi penjajah, tidak serta merta mereka membuang semua yang berbau Byzantium. Beberapa kebudayaan dan keyakinan Byzantium mereka serap ke dalam kebudayaan dan keyakinan mereka.

Salah satu simbol agama yang diadopsi oleh orang-orang Romawi adalah bulan bintang tersebut. Pada masa pemerintahan Kaisar Constantinus I (306-337), bulan bintang dijadikan simbol ibu kota Konstantinopel (Constantinopolis). Di era pemerintahannya: lambang terpasang di mana-mana: mulai di gedung-gedung pemerintahan hingga di tempat-tempat peribadatan agama kaisar tersebut yakni Kristen Timur.

Hal yang sama dilakukan oleh Kesultanan Utsmaniyah (Ottoman) saat mereka menaklukkan Konstantinopel pada 1453. Alih-alih menghancur-leburkan seluruh yang berbau Romawi Timur, mereka malah menambahkan lambang bulan bintang di bendera Ottoman yang tadinya hanya berbentuk segitiga berwarna merah polos.

Dari Kesultanan Utsmaniyyah simbol ini lantas menyebar ke negeri-negeri lain dan kerap dihubung-hubungkan dengan agama resmi kesultanan tersebut yakni Islam. Karena itu adalah wajar jika hari ini, ada belasan negara Islam yang memakai lambang bulan bintang dalam benderanya.

Bahkan bukan hanya pada bendera, di tempat-tempat peribadatan orang Islam simbol ini pun dipasang sebagai ekspresi identitas spiritual. Padahal di era Nabi Muhammad pun identitas bendera umat Islam adalah warna hitam, putih atau hijau tanpa lambang atau tulisan apapun. Itu pun digunakan oleh pasukan Nabi, sebagai penanda posisi pasukan semata.[]

(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: