Chatbots “Zo”, robot kedua yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan Microsotf, yang melakukan chat dan dialog dengan memberikan informasi secara independen ke netizen, dalam sebuah aksi anti agama telah membidik al-Quran dan memperkenalkan kalam wahyu Ilahi sebagai hal yang sangat kasar!
Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari BuzzFeed, lebih dari satu tahun setelah Microsoft menutup Chatbot pertamanya bernama Tay, yang telah berubah menjadi sebuah raksasa rasisme dan buruk, perusahaan ini menghadapi problem baru degnan chatbot barunya bernama Zo, yang memperkenalkan al-Quran sangat kasar.
Kendati Microsoft Zo didesain untuk menghindari masalah-masalah politik dan agama, chatbot ini terkadang juga menjawab sebagian pertanyaan-pertanyaan semacam demikian.
Situs BuzzFeed dengan menghubungi perusahaan Microsoft terkait hal ini, mendapatkan jawaban bahwa perusahaan sedang melakukan penghapusan perilaku-perilaku robot semacam ini dan kami tidak menganjurkan pertanyaan-pertanyaan semacam ini kepada robot ini, meski sangat sedikit sekali akan mendapat jawaban semacam ini dari robot Zo.
Sementara memperkenalkan kekasaan al-Quran merupakan jawaban untuk pertanyaan keempat, dimana wartawan situs berita BuzzFeed bertanya kepada Chatbot Zo.
Pemberontakan chatbot Zo menunjukkan bahwa Microsoft sampai sekarang masih lemah dalam ranah teknologi kecerdasan buatan. Tay, chatbot yang sebelumnya berbahasa Inggris. Microsoft juga pada bulan Maret lalu dikarenakan mengungkapkan pendapat fanatisme terhadap komunitas Yahudi telah meluncurkan sebuah perang rasisme dan ditutup.
Kerangka teknologi Zo juga menyerupai Tay; namun menurut penuturan Microsoft zo sangatlah lebih sempurna. Namun Microsoft tidaklah terlalu memberikan penjelasan terkait teknologi tersebut, dengan demikian penjelasan perbedaan dan kemiripan chatbot ini adalah hal yang amat sukar.
Meskipun terdapat filtersasi Micoroft, ZO masih tetap dijadikan sebagai tempat pembahasan terkait masalah-masalah politik dan agama.
Zo seperti Tay, yang didesain untuk para remaja dan jika Microsoft tidak dapat mengatasi robotnya dalam menjelaskan topik-topik penistaan dan kebencian, publikasi robot ini juga akan bermasalah untuk para audien remaja.
Microsoft sebuah perusahaan komputer Amerika dan multinasional, yang kantor pusatnya terletak di kota Redmond propinsi Washington, di Amerika.
(Buzz-Feed/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email