Pameran kaligrafi dan lukisan khat dua seniman Syiah dan Sunnah dibuka Minggu (2/7), dengan kerjasama atase kebudayaan Iran di festival Fitri 2017 Manila.
Atase kebudayaan Iran di Filipina dalam sebuah berita ke IQNA mengumumkan, pameran ini diselenggarakan atas prakarsa atase kebudayaan Iran di Manila, markas Islam dan demokrasi Filipina, markas kebudayaan Shoemart Manila, bertepatan dengan hari raya Idul Fitri di tempat pameran kebudayaan dan kesenian terbesar markas komersil Asia, yang terkenal dengan Mall of Asia dan terus berlanjut sampai Selasa (4/7).
Pameran Manila dibuka oleh Ny. Santanina Rasul, eks senator muslim majlis senat Filipina dan Ny. Mary Dizon, wakil kebudayaan dan administarasi kompleks komersial Soemart, dan Fouad Hassan Syuaib, salah seorang Syiah Manila, wakil pengacara dan salah seorang pengurus kementerian urusan muslim negara ini hadir dalam acara tersebut.
Dalam pameran ini, sejumlah papan khat Nasta’liq Tandis Taqhavi, seniman Syiah yang terdiri dari lima papan dengan topik surat Imam Ali (As) kepada Malik al-Asytar dan papan-papan munajat yang disepuh dengan emas murni dan 20 papar lukisan khat dengan topik "Allah” Abdulmari Imao, seniman Ahlusunnah asal Filipina dipamerkan untuk umum.
Kublai Millan, seniman Kristen, pengajar musik dan komposer di acara pembukaan pameran ini bersama dengan kelompok seniman Mindanao membawakan musik-musik kawasan muslim Mindanao di selatan Filipina.
Menurut laporan, dalam pameran Manila ini dipamerkan sejumlah keramik bertuliskan khat-khat Islam dari atase kebudayaan dan diputuskan pameran juga akan diselenggarakan di dua titik lain kota Manila.
Ny. Salma Rasul, penanggung jawab festival Fitri 2017 dengan mengucapkan selamat kepada dewan Iran dan Mohammad Jafari Malek, atase kebudayaan Iran di Filipina mengatakan, kami telah menyelenggarakan festival semacam ini selama enam tahun; namun tahun ini festival amatlah berbeda; karena Republik Islam Iran hadir dengan pameran karya-karya Quran dan Islami dan perayaan tahun ini diselenggarakan dengan topik "Kaligrafi Islam”.
"Perayaan tahun ini menjelaskan perpaduan beragam budaya; khususnya ketika Filipina melawan kekerasan ekstrimis,” imbuhnya.
Ia mengharap semoga penyelenggaran festival semacam ini merupakan kesempatan yang tepat untuk menonjolkan nilai-nilai kemanusiaan. Di penghujung, rekomendasi Tandis Taghavi yaitu menyelenggarakan perayaan tabur bunga untuk penjualan papan kaligrafi untuk orang-orang yang terluka kota Marawi Filipina mendapat perhatian para pengurus penyelenggara pameran dan diputuskan acara ini diselenggarakan di auditorium organisasi pelayanan sosial Manila.
(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email