Pesan Rahbar

Home » » Ibnu Saud, Zionis Yahudi: Penjahat Kemanusiaan

Ibnu Saud, Zionis Yahudi: Penjahat Kemanusiaan

Written By Unknown on Sunday, 9 July 2017 | 05:49:00


"Kami, keluarga Saud, adalah keluarga Yahudi. Kami sepenuhnya tidak setuju dengan setiap penguasa Arab atau Islam yang memperlihatkan permusuhannya kepada Yahudi. Sebaliknya, kita harus tinggal bersama mereka dengan damai. Negeri kami, Arabi Saudi, merupakan sumber awal Yahudi dan nenek-moyangnya. Dari sana menyebar ke seluruh dunia."
(pernyataan Raja Faisal al-Saud bin Abdul Aziz yang disiarkan pemancar radio Sawt al-Arab di Kairo, Mesir, dan pemancar radio di Sana'a, Yaman pada 1960 dan dirilis kembali oleh The Washington Post pada 17 September 1969, Raja Faisal al-Saud tidak menyanggah bahwa nenek moyang (keluarga) Saud adalah Yahudi)


Dalam sebuah film dokumenter berjudul "Dispatch: Uncover Mosque (Kabar: Mengungkap Masjid)", yang ditayangkan Channel 4 Inggris, seorang wartawan investigasi dengan kamera tersembunyi mengunjungi banyak masjid yang didukung Saudi untuk mencaritahu apa yang sebenarnya sedang didakwahkan. Dalam Film dokumenter (yang menakutkan itu) para pendakwah, yang sebagian besar telah dilatih di Arab Saudi, mendakwahkan versi kekerasan dan xenofobia (kebencian terhadap asing) Islam. Mereka mendakwahkan kebencian terhadap kaum Muslim yang berbeda paham dengan mereka, juga terhadap non-Muslim. Malah, lebih dari sekadar mendakwahkan kebencian dan kekerasan yang bersifat verbal, sebagaimana dikutip Stephen Schwartz dalam “Confronting the Wahhabis” (2006), kelompok yang memiliki rekam jejak berdarah-darah sepanjang dekade belakangan ini, “… telah menyulut neraka di Irak, Chechnya, Afghanistan, Palestina, Suriah dan yang terakhir di Yaman.”

Karena itu kita harus sesegera mungkin mencegah Wahhabi jahanam terbentuk di negeri ini! Mereka adalah tangan kotor Zionis Israel, berbalut “Islam”, menghancurkan Islam, memecahbelah persatuan Islam dan negeri-negeri cinta damai. Selain untuk kepentingan zionis Israel agar tak punya perhatian pada Palestina, juga kepentingan Kapitalis Rakus Yahudi yang bermukim di Amerika Serikat, Inggris, Singapura, Indonesia dan negeri lainnya.

Jadi kita harus mewaspadai Arab Saudi, sebagai “ agen Yahudi” nomor Wahid yang berbahaya. Mereka (Arab Saudi) tak segan-segan melakukan kekerasan, pembunuhan dan melancarkan peperangan di negeri-negeri damai yang tidak disukai Amerika Serikat, Inggris, Singapura dan lain sebagainya. Nah, kini Raja Salman sebagai penerus klan Saudi (Ibnu Saud) sudah menunjukkan dia adalah “agen Yahudi” dan penjahat kemanusiaan. Sampai sekarang (bahkan saat bulan Ramadhan/puasa) Arab Saudi membunuhi rakyat sipil di Yaman. Kebanyakan korban-korbannya adalah anak-anak dan perempuan.


Berkaitan dengan hal tersebut di atas :

Kami yang berunjuk rasa pada Hari Internasional al-Quds pada Jumat terakhir di bulan suci Ramadhan, 1 Juli 2016, sepenuhnya bergerak dengan kesadaran konstitusional sebagai warga negara Indonesia, “bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”

Kami menentang keberadaan rezim pendudukan Zionis-Israel dengan segala atribut dan kebijakannya karena penjajahan di mana pun adalah musuh bangsa Indonesia.

Kami mendukung sepenuhnya kemerdekaan Tanah Historis Palestina karena kemerdekaan adalah hak segala bangsa.

Kami menolak segala bentuk negosiasi politik yang mengingkari hak-hak asasi manusia bangsa Palestina, seperti hak menentukan nasib sendiri (right to self determination) dan hak pulang ke tanah air (right to return).

Kami mengingatkan Pemerintah Indonesia untuk tidak terjebak dalam proyek politik solusi dua negara berdalih “proses perdamaian” karena proyek itu mengingkari hak-hak bangsa Palestina dan justru semakin memperluas penjajahan rezim Zionis atas Tanah Historis Palestina.

Kami menolak segala upaya yang mendorong Pemerintah Indonesia untuk menjalin hubungan dengan rezim pendudukan Israel dan entitas pendukung pendudukan di Palestina secara ekonomi, politik, militer, dan budaya, baik secara langsung maupun tidak langsung, karena hubungan itu melawan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.

Kami menentang segala bentuk provokasi sektarian yang memecah belah umat manusia yang saat ini memicu bencana kemanusiaan di Suriah, Yaman, Irak, dan di banyak tempat lainnya. Kami meyakini provokasi itu ditujukan untuk mengalihkan perhatian dunia dari kejahatan rezim pendudukan Israel dan melemahkan gerakan perlawanan.

Kami menyerukan kepada warga dunia yang merdeka untuk menghentikan permusuhan dan pertumpahan darah karena perlawanan sesungguhnya adalah perlawanan menghadapi pendudukan rezim Zionis dan arogansi kekuatan pendukungnya.

Kami menyerukan kepada warga dunia yang merdeka untuk bangkit dan bersatu membela bangsa Palestina dan bangsa-bangsa tertindas lainnya di seluruh dunia.

Jakarta, 1 Juli 2016

Voice of Palestine
Solidaritas Masyarakat Indonesia untuk al-Quds
Garda Suci Merah Putih
Narahubung: 081315298287 (Mujtahid), 0817301044 (Irman)
*****


Lihat dalam bahasa inggris yang di kirim langsung dari Voice Of palestine:

Ibn Saud, the Jewish Zionist: Criminals Humanity


"We, the family of Saud, is a Jewish family. We entirely disagree with any Arab ruler or Islam who shows enmity to Jews. Instead, we have to live with them in peace. Our country, Arabi Saudi, is the initial source of the Jews and their ancestors . From there it spread to the whole world. "
(Statement of King Faisal al-Saud bin Abdul Aziz broadcast radio transmitter Sawt al-Arab in Cairo, Egypt, and a radio transmitter in Sana'a, Yemen in 1960 and re-released by The Washington Post on September 17, 1969, King Faisal al- Saud did not deny that the ancestors (family) Saud is Jewish)


In a documentary entitled "Dispatch: Uncover Mosque (news: Uncover Mosque)," which aired Channel 4 UK, an investigative reporter with a hidden camera visited many Saudi-backed mosque to find out exactly what is being preached. In the documentary (frightening) preachers, most of whom have been trained in Saudi Arabia, the version preached violence and xenophobia (hatred against foreigners) Islam. They preach hatred against Muslims a different understanding with them, also against non-Muslims. In fact, more than just preach hatred and violence is verbal, as quoted by Stephen Schwartz in "Confronting the Wahhabis" (2006), a group that has a track record of bleeding throughout recent decades, "... has fueled the inferno in Iraq, Chechnya, Afghanistan, Palestine, Syria and most recently in Yemen. "

Therefore, we must as soon as possible to prevent Wahhabi Hellhound formed in this country! They are dirty Zionist hand, clad in "Islam" destroy Islam, disrupt the unity of Islam and peace-loving countries. In addition to Israeli interests that had no concern for the Palestinians, as well Greedy Capitalist interests of Jews who settled in the United States, Britain, Singapore, Indonesia and other countries.

So we must be wary of Saudi Arabia, as "Jewish agents" number one dangerously. They (Saudi Arabia) not reluctant to commit violence, murder and waging war in the countries of peace disliked the United States, Britain, Singapore and others. Well, now Raja Salman as a successor to the Saudi clan (Ibn Saud) had already shown he was "Jewish agency" and crimes against humanity. Until now (even during the month of Ramadhan / fasting) Saudi Arabia killing civilians in Yemen. Most of the victims are children and women.

In connection with the foregoing:

We who are marching on the International Day of al-Quds on the last Friday of the holy month of Ramadan, July 1, 2016, fully motivated by the constitutional awareness as Indonesian citizens, “That independence is the inalienable right of all nations, therefore, all colonialism must be abolished in this world as it is not in conformity with humanity and justice.”

We oppose the existence of the Zionist-Israeli occupying regime with all its attributes and policies because occupation anywhere is an enemy of the Indonesian people.

We fully support the freedom of the Historical Palestine because freedom is the inalienable right of all nations.

We reject any form of political negotiations that deny basic human rights of the Palestinians, such as the right to self-determination and the right to return to their homeland.

We remind the government of Indonesian not to be caught in a snare of political project disguised in "two states solution" as a “peace process” because the project is denying the Palestinian people of their inalienable rights and furthermore expanding the occupation of the Zionist regime on the Historical Palestine.

We reject all efforts that is encouraging the Indonesian government to establish economical, political, and cultural relations with the occupying regime of Israel and its supporting entities, directly or indirectly, because such relation will oppose the mandate of the Constitution.

We oppose all forms of sectarian provocation that divide the people and currently triggering a humanitarian disaster in Syria, Yemen, Iraq, as well as many other places. We believe it is intended to distract the world attention from the Israeli occupation crimes and to weaken the resistance movement.

We call on free people of the world to stop the hostilities and bloodshed because the real resistance is a resistance against the occupying regime of Zionist-Israel and the arrogance power of its supporters.

We call on free people of the world to stand up and unite for supporting the cause of the Palestinians as well as other oppressed people around the world.

Jakarta, July 1, 2016

Voice of Palestine
Solidaritas Muslim Indonesia untuk al-Quds
Garda Suci Merah Putih

For media inquiry, contact 081315298287 (Mujtahid), 0817301044 (Irman)

(Voice-Of-Palestine/Taufik-6-rssing/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: