Di saat Imam Shadiq as telah mencapai puncak kemasyhuran terutama dalam keilmuan, ada dua metode yang dilakukan Imam as.
Shabestan News Agency, bertepatan dengan hari syahadahnya Imam Jakfar Shadiq as, Hujjatul Islam Hamid Kashani dalam ceramahnya menjelaskan bahwa Imam Shadiq as pada masa kehidupannya mampu membangkitkan kembali aktifitas keagamaan yang sebelumnya telah memudar.
Imam Shadiq as di zamannya melakukan batasan-batasan agama, dalam arti Imam as menunjukan ideologi Imamahnya, Imam as dengan upayanya juga berhasil menggerakan orang-orang kepadanya dan menjawab persoalan dan permasalahan mereka, oleh sebab itu kita menyaksikan banyak riwayat yang dinukil di zaman Imam Shadiq as, sebagaimana kajian Imam as juag dipenuhi oleh orang-orang yang bermazhab Syi’ah dan Sunni, terang Hujjatul Islam Hamid Kashani.
Hujjatul Islam Kashani lebih lanjut menuturkan, di saat Imam Shadiq as telah mencapai puncak kemasyhuran terutama dalam keilmuan, ada dua metode yang dilakukan Imam as, yang pertama Imam membaca riwayat-riwayat nabawi supaya riwayat-riwayat palsu dapat dibedakan, dan kemudian meluruskan mereka yang telah membuat hadits tersebut, kemudian di banyak kajiannya Imam as juga membacakan friman-firman Allah, dan di sebagian waktunya menjelaskan tentang riwayat-riwayat.
Dan mengenai peristiwa Karbala Imam Shadiq as merupakan perawi utama atas peristiwa yang memilukan tersebut, bahkan Imam Shadiq as juga meriwayatkan bacaan-bacaan duka untuk Imam Husain as dan sahabat-sahabatnya sehingga sampai saat ini kita dan juga keturunan kita mengetahui apa yang terjadi kepada keluarga Rasulullah saww di Karbala, demikian jelasnya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email