“Adapun orang- orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi.”
Shabestan News Agency, dalam sebuah ceramahnya Hujjatul Islam Husain Ansharian menuturkan, sebagaimana Imam Ridha as dalam sabdanya mengatakan bahwa kebahagiaan dan kesenangan dapat terealisasi dengan dua hakikat.
Allah swt dalam surat Ibrahim mengisyaratkan “Adapun orang- orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus- putusnya.”
Berdasarkan ayat di atas maka dua hakikat dalam kebahagiaan ialah keimanan dan ketakwaan, terang Hujjatul Islam Ansharian.
Lebih lanjtu Hujjatul Islam Ansharian menuturkan, dalam keberagamaan takwini tidak ada kehendak dan ikhtiyari sama sekali, karena Allah swt menciptakan dzat mereka dalam keadaan beragama.
Namun agama yang ada pada manusia berada dalam bentuk tasyri’i dan kehendak, dalam masalah agama, manusia memiliki ikhtiyar atau pilihan dalam melangkah, yakni apakah ia akan melangkah ke jalan hidayah atau jalan yang menyimpang.
Dalam Al-Qur’an Karim, kematian disebut dengan kefanaan, namun fana di sini tidak bermakna ketiadaan dan kebinasaan, akan tetapi hal ini bermakna berubahnya bentuk dan bukan bermakna berubahnya dzat.
Selain itu, dalam Al-Qur’an Allah swt menyebut bahwa agama merupakan modal untuk mengenal ketenangan, karena itu tidak beragama adalah yang mendasari kecemasan dan kesedihan manusia, adapun beragama membawa ketenangan dan kebahagiaan bagi manusia, demikian terang Hujjatul Islam Ansharian.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email