Buruh PT Buma (Foto: The Guardian).
Pekan lalu, kala merayakan manufaktur Amerika, Presiden Donald Trump dengan bangga mengatakan, "Kita ingin membangun, menciptakan dan menumbuhkan produk di negara kita, memakai tenaga kerja Amerika, barang Amerika, dan ketabahan Amerika..."
Pernyataan ini bertolak belakang dengan kebandelan putrinya, Ivanka Trump, di dunia industri pakaian.
Di Subang, Jawa Barat, berdiri PT Buma Apparel Industry yang menjadi pemasok Grup G-III Apparel. Grup ini merupakan produsen grosir bagi merek-merek fashion ternama termasuk merek Ivanka Trump.
Saat ini, sekitar 2.759 buruh bekerja di PT Buma dengan upah sangat rendah. Hanya 2,3 juta rupiah per bulan; sebuah nominal upah paling rendah di seluruh Indonesia.
Di era kampanye ayahnya, brand Ivanka Trump mampu meraup keuntungan hampir 18 juta dolar. Tapi dalam beberapa bulan terakhir, beberapa toko menolak labelnya dan G-III diam-diam mengganti mereknya jadi Adrienna Vitadini.
Trump pernah mengancam akan menghukum perusahaan-perusahaan Amerika yang pergi ke negara lain. Tapi ancaman ini sepertinya tak berlaku bagi Ivana. Apalagi sejak brand produknya berganti nama.
(Democracy-Now/The-Guardian/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email