Muhammad bin Salman (Foto: Middle East Monitor)
Seorang diplomat Amerika Serikat mengatakan pengangkatan Muhammad Salman sebagai putra mahkota Saudi Arabia merupakan sebuah 'impian yang jadi kenyataan bagi Israel'.
Dilansir situs Middel East Monitor pada Selasa (4/7/17), mantan duta besar AS untuk Israel, Daniel Shapiro, mengatakan pengangkatan itu membuka kesempatan bagi Israel untuk memperbaiki posisi regionalnya dan menghadapi tantangan strategis serta keamanan.
Shapiro menyampaikan bahwa Bin Salman melihat ada kaitan antara Arab Saudi dan kepentingan serta ancaman bagi Israel, yang akan membuat Israel meraih keuntungan.
Kebencian Bin Salman terhadap Ikhwanul Muslimin dan upayanya melawan Iran membawa Bin Salman pada aliansi regional tertentu, lanjut Shapiro.
Munculnya pemimpin Arab byang kuuat, yang melihat musuh Israel sebagai musuh mereka sendiri sangat melayani kepentingan Israel dan Amerika.
"Perkembangan ini bisa mengarah pada pembentukan sumbu yang mencakup AS, negara-negara Arab, dan Israel karena mereka memiliki kepentingan strategis yang sama..." ujar Shapiro.
Dia kemudian mendesak Riyadh dan Tel Aviv untuk berdiplomasi dengan bijaksana demi memperoleh hasil lebih besar dalam 'mengurangi kerusakan yang muncul sebagai akibat realitas politik di kawasan'.
Menurut Shapiro, Bin Salman juga akan siap menormalisasi komplit hubungan dengan Israel dalam implementasi Inisiatif Arab.
Shapiro mengingatkan Saudi juga harus berhati-hati agar negara itu tak terseret dalam konflik regional yang tak penting. Kebijakan Bin Salman bisa membahayakan 'kepentingan Amerika, sebagaimana askalasi krisis dengan Qatar telah 'menyebabkan kerusakan pada Washington'.
(Middle-East-Monitor/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email