Pesan Rahbar

Home » » Populasi “Peduli Al-Quran” Oman; Tempat Rujukan Ilmiah Dalam Aktivitas Qurani

Populasi “Peduli Al-Quran” Oman; Tempat Rujukan Ilmiah Dalam Aktivitas Qurani

Written By Unknown on Friday 14 July 2017 | 05:13:00


Populasi Peduli Al-Quran termasuk salah satu populasi spesial pemerintah di Oman, yang memulai kinerjanya pada tahun 2016 sebagai tempat rujukan ilmiah dan spesialis dalam beragam aktivitas dan ulumul Quran.

Menurut laporan IQNA, populasi Peduli Al-Quran di Oman dikenal sebagai tempat rujukan ilmiah dan spesialis dalam sejumlah aktivitas dan Ulumul Quran.

Harian elektronik Alwatan cetakan Oman dengan memublikasi sebuah laporan akan kinerja sukses lembaga al-Quran ini menulis, populasi ini dibentuk dengan tujuan penyadaran sebagian urgensi peduli hafalan, tilawah, tadabur dan memahami al-Quran, upaya untuk menghidupkan milik dan warisan-warisan Islam Oman dalam ranah al-Quran seperti menghidupkan naskah khat, menyiapkan sejumlah proyek al-Quran, memaparkan para qori terkemuka Oman dalam tingkat domestik, kawasan dan internasional, kerjasama dengan sejumlah lembaga pemerintah dan spesialis al-Quran dan Ulumul Quran, mendidik potensi para qori Oman dan mengajari mereka untuk memaparkan Oman di sejumlah lembaga internasional, atensi dengan ilmu-ilmu terkait qiraat dan estetika al-Quran serta mengkomunikasikan mereka dengan makna-makna al-Quran dan menggunakan metode-metode modern dalam ranah tilawah dan hafalan al-Quran bagi para pemula dan dengan umur yang singkat, benar-benar getol berupaya untuk menggapai tujuan-tujuan yang sudah ditentukan.


Sejumlah pertemuan ceramah, himpunan dan workshop spesialis, publikasi beragam brosur, menciptakan situs elektronik, menyiapkan sejumlah proyek Quran, menghidupkan naskah khat, menciptakan perubahan dalam sejumlah software terkait Ulumul Quran, penyelenggaraan musabaqoh dalam beragam tingkat, partisipasi dalam sejumlah aktivitas Quran dengan beragam kelompok termasuk aktivitas markas ini.


Lembaga Kokoh untuk Al-Quran

Ahmad bin Said al-Busaidi, Wakil Ketua populasi peduli al-Quran Oman terkait pendirian dan urgensi populasi ini mengatakan, kebutuhan akan adanya sebuah markas spesialis untuk para qori dan tadabur serta memahami al-Quran merupakan motivasi utama untuk mendirikan populasi ni.

Ia dengan menjelaskan bahwa kami dengan berpartisipasi dalam sejumlah program al-Quran di pelbagai negara dan memiliki informasi terkait aktivitas dan kreativitas Qurani sejumlah negara, kami dapat menemukan izin sejumlah aktivitas al-Quran dari sebagian himpunan kredibel Quran negara-negara lain, mengatakan di antaranya populasi pelestarian al-Quran Yordania, yang mengupas Ulumul Quran dengan bagus dan kami juga melakukan kinerja-kinerja serupa di Oman dengan mencontoh program-program lembaga ini.


"Kami jadikan program-program ini menjadi lebih ilmiah dan lebih spesialis dengan menyelenggarakan sejumlah pertemuan dengan para aktivis kancah al-Quran dan mendapatkan sejumlah poin-poin opini, sampai pada akhirnya pada tahun 2012 kami memaparkan pendirian sebuah populasi al-Quran dan dengan melewati tahap-tahap implementasi dan administrasi akhirnya pada tahun 2016 didirikan Populasi Peduli Al-Quran sebagai sebuah lembaga pemerintah,” lanjutnya.


Sejumlah Agenda yang Diprediksikan

Ia menjelaskan bahwa kami menentukan sejumlah aktivitas dengan menyusun dokumen domestik yang diputuskan lembaga akan memaparkannya. Ia menegaskan, sebagian izin yang diperlukan untuk beragam program yang membutuhkan izin oleh organisasi-organisasi terkait sudah diambil, seperti program Pemula Spesialis, yang terkait dengan edukasi spesialis tilawah al-Quran dan menyiapkan para pelajar untuk berpartisipasi dalam musabaqoh lokal dan internasional oleh para pengajar spesialis dalam beragam qiraat.

"Sejumlah program lainnya untuk aktivitas markas ini sudah diprediksikan, dan kami sudah mengupayakan untuk mendapatkan izinnya,” imbuh Ahmad bin Said al-Busaidi.

Wakil Populasi Peduli Al-Quran, demikian juga mengisyaratkan kerjasama populasi ini dengan sejumlah organisasi lain. Ia mengatakan, kerjasama dengan populasi Wanita Oman di Muscat pada bulan Ramadhan dan atau berpartisipasi dalam penyelenggaraan musabaqoh al-Quran dengan populasi penyandang cacat netra Noor termasuk contoh dari sejumlah kerjasama populasi ini dengan organisasi-organisasi lain.


Ia lebih lanjut menegaskan, populasi ini berupaya menjadi sebuah rujukan ilmiah dan spesialis dalam ranah al-Quran, karenanya dengan menggunakan sejumlah para pengajar universitas dan spesialis al-Quran, selain mengawasi sejumlah musabaqoh al-Quran dan atau menyelenggarakan beragam pertemuan ilmiah, juga memiliki peran sebagai penasehat dalam menjalankan beragam program al-Quran.


Lebih dari 150 Anggota

Ahmad bin Said al-Busaidi terkait mekanisme bergabung ke Populasi Peduli Al-Quran mengatakan, masuk ke populasi ini bebas untuk semua kalangan dengan segala umur dan gender dan tidak membutuhkan spesialisasi dalam Ulumul Quran.

Ia menjelaskan bahwa ranah untuk mengabdi pada al-Quran terbuka untuk setiap orang untuk dapat mengambil manfaat atau memberikan manfaat. "Sistem populasi mengizinkan kepada anggotanya untuk menggunakan sejumlah aktivitas dan program spesialis dalam beragam tingkat,” tegasnya.

Pengurus al-Quran Oman ini dengan mengisyaratkan kehadiran para wanita dalam populasi ini dan delegasi para wanita dalam dewan manajemen akan menindaklanjuti rekomendasi, keinginan dan pemikiran-pemikiran mereka mengatakan, meski populasi ini masih tergolong baru, namun sekarang ini sudah memiliki 150 anggota lebih dan permintaan untuk menjadi anggota masih terus berlanjut.


Pengajaran Para Qori Handal

Wakil Populasi Peduli Al-Quran terkait peran populasi dalam mendidik para qori terbaik yang dapat berpartisipasi dalam musabaqoh lokal dan internasional mengatakan, dengan memantau sejumlah para pelajar, kami menyiapkan mereka untuk berpartisipasi dalam musabaqoh internasional.

Semisalnya, Laits Kindi, yang berpartisipasi dalam musabaqoh internasional al-Quran Mesir dan berhasil menyabet peringkat kedua dalam kategori hafalan dan tafsir sebagai salah satu pengajar populasi ini.

Ia, demikian juga dengan mengisyaratkan sejumlah program lain populasi ini seperti workshop ilmiah perbaikan khat-khat yang marak dalam ulumul Quran seperti membenarkan tilawah dan menyiapkan para partisipan untuk workshop yang lebih tinggi mengatakan, semua peminat dari segala umur dapat berpartisipasi dalam workshop ini.

(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: