Dengan kondisi mereka yang sudah memprihatinkan tersebut menuntut untuk segera dilakukan upaya agar mereka bisa dirujuk ke rumah sakit yang lebih memadai lagi terutama peralatan medisnya.
Shabestan News Agency, dilansir dari Elnashra, terkait dengan rumah sakit Gaza menuliskan bahwa di rumah sakit ini para pasien yang khususnya anak-anak balita kekurangan perlengkapan yang mereka butuhkan serta terputusnya gas dan juga air.
Laporan tersebut menambahkan, sebagian anak-anak balita tersebut menderita beebagai macam penyakit, dan ada juga yang menderita penyakit-penyakit bawaan, untuk bertahan hidup mereka sangat membutuhkan gas dan kebutuhan yang lainnya.
Dengan kondisi mereka yang sudah memprihatinkan tersebut menuntut untuk segera dilakukan upaya agar mereka bisa dirujuk ke rumah sakit yang lebih memadai lagi terutama peralatan medisnya, namun keluarga mereka tidak mengizinkan untuk dilakukan rujukan, tulis laporan tersebut.
Jubir Depkes Palestina di Gaza menuturkan, 3000-4000 pasien di Gaza termasuk pasien anak-anak sedang bergelut dengan kematian, dan sejak awal tahun 2017 hingga sekarang, lebih dari 10 warga Palestina meningal dunia akibat tindakan Israel yang melarang pemindahan mereka ke luar Gaza untuk berobat.
Perlu disebutkan, Sejak kemenangan Gerakan Muqawama Islam Palestina (Hamas) dalam pemilu parlemen Palestina pada tahun 2006, rezim Zionis memblokade Gaza dari darat, laut dan udara dan melarang masuknya bahan bakar, obat-obatan dan bahan bangunan ke wilayah ini.
Lamanya blokade tersebut dan tekanan Israel terhadap penduduk Gaza telah menyebabkan memburuknya kondisi di daerah Palestina ini.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email