Staffan de Mistura, UN Special Envoy for Syria and Russian mediator Alexander Lavrentyev.
Rusia telah mengumumkan bahwa mereka mungkin akan mengerahkan pasukan ke zona de-eskalasi di Suriah setelah kesepakatan dari Turki dan Iran.
Perunding Rusia Alexander Lavrentyev membuat pengumuman tersebut saat melakukan pembicaraan di ibukota Kazakhstan, Astana, Selasa (4/7).
"Secara keseluruhan, (kesepakatan) menghadirkan polisi militer Rusia di zona penyangga, tapi sekali lagi masalah ini belum disepakati ... tergantung pada kapan dokumen di zona aman ditandatangani, saya pikir orang harus mengharapkan tindakan konkret terhadap pengerahan pasukan dalam waktu 2-3 minggu," katanya.
"Sejauh ini sulit untuk berbicara tentang kehadiran pengamat Rusia dan perwakilan dari kementerian pertahanan Rusia.Tetapi bagaimanapun keseluruhannya ada rencana untuk kehadiran polisi militer Rusia di zona penyangga. Namun tetap saja masalah ini belum sepenuhnya disepakati. Ini akan terkait dengan pertanyaan tentang status pasukan pemantauan de-eskalasi," tambahnya.
Dokumen terakhir yang berkaitan dengan zona de-eskalasi diperkirakan akan ditandatangani pada hari Rabu (5/7), dia menambahkan, mencatat bahwa prinsip-prinsip zona telah disepakati dalam putaran perundingan sebelumnya.
Pada bulan Mei, Rusia, Iran dan Turki sepakat untuk menetapkan empat "zona de-eskalasi" di Suriah.
(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email