Pesan Rahbar

Home » » Sabiqi: Penafian Perbedaan Quran Syi’ah dan Sunnah; Tujuan Festival Iran di Malaysia/ Penulisan Yasin Dalam Tiga Bentuk

Sabiqi: Penafian Perbedaan Quran Syi’ah dan Sunnah; Tujuan Festival Iran di Malaysia/ Penulisan Yasin Dalam Tiga Bentuk

Written By Unknown on Saturday, 1 July 2017 | 01:42:00


Atase Kebudayaan Iran di Malaysia mengatakan, festival pertama Qurani bersama Iran dan Malaysia diselenggarakan dengan tujuan kita menjawab klaim dan syubhat perbedaan al-Quran Syi’ah dengan Ahlussunnah.

Ali Mohammad Sabiqi, Atase Kebudayaan Iran di Malaysia saat wawancara dengan IQNA mengungkapkan, bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, bulan diturunkannya al-Quran, festival Qurani bersama dengan masyarakat Malaysia dengan topik Budaya dan Seni: Kaligrafi Islam para seniman Iran dan Malaysia kami selenggarakan pada hari Rabu (14/6) dan terus berlanjut sampai sepuluh hari dan disitu para pengajar dan seniman Iran dan Malaysia membuat beragam bidang karya seni dan saling berkerjasama.

Ia menambahkan, festival ini diseleggarakan dalam empat bagian, diantaranya seminar satu hari mengkaji sejarah kaligrafi di dunia Islam; masa lampau, sekarang dan masa depan, sedangkan dua pengajar Iran dan dua pengajar Malaysia memaparkan artikel dengan topik seminar dan mengkaji proses kaligrafi di dua negara.


Penulisan Surah Yasin dengan Tiga Bentuk

Sabiqi menegaskan, bagian kedua terkait penulisan al-Quran, semisalnya surah Yasin dan para seniman Iran dan Malaysia secara bersama-sama bekerjasama dalam ranah ini dan selain kaligrafi juga digunakan seni penyepuhan disamping penulisan surah Yasin dan diputuskan para seniman Iran baik kaligrafi dan penyepuh sekali lagi menulis surah Yasin dengan kaligrafi dan sepuhan Iran dan seniman Malaysia juga menulis surah ini satu kali dengan seni kaligrafi dan penyepuhan khusus negaranya.

Atase kebudayaan Iran mengatakan, surah Yasin ketiga ditulis dengan khat dan penyepuhan bersama para seniman Iran dan Malaysia, Naser Tavousi dan Mohammad Ali Qorbanni, dua kaligrafer Iran dan Muhammad Tariqi dan Nida Zauqi melakukan penyepuhan Irannya dan tiga kaligrafer Malaysia melakukan penulisan dan satu penyepuh Malaysia juga melakukan penyepuhannya.


Workshop Khat, Lukisan dan Penyepuhan

Ali Mohammad Sabiqi menambahkan, bagian ketiga festival khusus untuk penyelenggaraan workshop edukasi khat, penulisan dan penyepuhan, yang mendapat sambutan luas para penggemar seni Iran dan di bagian ini, Ghorbani, Tariqi dan Hojat Ranjbar, para seniman Iran mengajar khat Nasta’liq, menggambar khat dan penyepuhan Iran kepada para para pelajar seni Malaysia.


Penyelenggaraan Pameran dan Launching Surah Yasin yang Ditulis

Sabiqi menjelaskan, bagian keempat mencakup pameran karya kaligrafi Iran, yang dibuka hari Senin (19/6) dan terus berlanjut sampai empat hari. Di bagian ini dipamerkan seratus buah karya kaligrafi Iran yang didatangkan dari Iran ke Malaysia dan demikian juga orang-orang Iran yang bermukim di Malaysia. Demikian juga launching surah Yasin yang ditulis dalam tiga bentuk oleh para seniman Iran dan Malaysia yang hadir dalam festival dan festival ini terus berlanjut sampai Sabtu (24/6).


Memperkenalkan Sejumlah Prestasi Qurani Dua Negara dan Menjawab Tuduhan ke Komunitas Syiah

Ia mengingatkan, pertukaran pengalaman amatlah bagus dalam ranah topik-topik terkait festival dan para penggemar Malaysia sangat menyambut seluruh tahap dan bagian festival dan kami mengupayakan segenap upaya, yaitu memperkenalkan segenap prestasi-prestasi Qurani dua negara dan para seniman Iran dan Malaysia saling bertukar pengalaman dan benar-benar menjawab secara tidak langsung Syiahphobia dan klaim bahwa al-Quran Syiah berbeda dengan al-Quran Ahlusunnah secara langsung telah dijawab dengan praktek amaliah dan kami umumkan bahwa al-Quran Syiah dan Ahlusunnah adalah satu dan sama sekali tidak ada perbedaan.

Orang kedua dari kanan: Sabiqi Atase kebudayan Iran

Atase kebudayan Iran menjelaskan, untuk pertama kalinya sebuah festival semacam ini diselenggarakan dengan dimensi-dimensi semacam ini di Malaysia, namun kami sebelumnya memiliki pertukaran Qurani dengan Malaysia dalam ranah pengiriman para qori ke beberapa musabaqoh negara ini, dan contoh terakhirnya adalah kehadiran Hamed Alizadeh dalam MTQ Malaysia ke 52 dan meraih juara pertama, dalam bidang seni Qurani sedikit dilakukan kerjasama antar dua negara dan diselenggarakan aktivitas semacam ini dalam bentuk pameran serta memperkenalkan sejumlah seni-seni Qurani untuk pertama kalinya.


Sambutan Baik Masyarakat Malaysia dan Refleksi di Sejumlah Media

Ia mengevaluasi sambutan baik masyarakat Malaysia dan mengatakan, di seluruh bagian masyarakat Malaysia, khususnya para mahasiswa dan guru kesenian menyambut baik bagian festival ini dan sangat antusias serta mencermati mekanisme penulisan al-Quran dan kaligrafi khat Iran dan festival ini bagi mereka amatlah luar biasa dan juga diberitakan di sejumlah media Malaysia, baik tulisan, virtual maupun sosial media.


Kerjasama Museum Kesenian Islam Malaysia

Ali Mohammad Sabiqi lebih lanjut mengisyaratkan kerjasama baik Museum Kesenian Islam Malaysia dalam penyelenggaraan festival. Ia mengatakan, festival terselenggara dengan kerjasama Museum Kesenian Islam di Malaysia dan para penanggung jawab museum ini memiliki kerjasama bagus dengan atase dan tempat ini serta personelnya dipasrahkan kepada kami dan kami dapat menyelenggarakan festival ini dengan kerjasama museum.

Sabiqi menambahkan, dengan melihat setiap dari dua negara adalah muslim dan memiliki beragam aktivitas dalam ranah al-Quran dan antusias dengan aktivitas-aktivitas Quran, program-program bersama semacam ini dapat menyiapkan ranah untuk memperkuat kerjasama lebih di masa mendatang.


Karya Qurani Paling Menonjol di Festival

Di penghujung ia menegaskan tantang karya paling menonjol yang dipamerkan dalam festival. Paling menonjolnya adalah kaligrafi Quran Naser Tavousi, yang sampai sekarang telah menulis sebanyak dua kali secara lengkap dan membuat karya sangat indah dalam festival ini dengan menggunakan khat Riqa’ (salah satu khat enam kaligrafi), di samping itu Mohammad Ali Ghorbani juga menulis karya indah surah Yasin dengan khat Nasta’liq dan untuk pertama kalinya di Malaysia terlihat dengan khat Nasta’liq dan ini merupakan karya yang kekal.

Festival pertama kebudayan dan kesenian: kaligrafi Islam para seniman Iran dan Malaysia diseleggarakan Rabu (14/6) dengan dihadiri Marzieh Afkham, Duta Besar Islam Iran di Kuala Lumpur; Ali Mohammad Sabiqi, Atase Kebudayaan Iran dan Mohammad Hashim Kamali, Ketua Lembaga Internasional Telaah Islam Malaysia dan para kaligrafer Quran dua negara, di Museum Kesenian Islam Malaysia.

Halaman pertama Surah Yasin; hasil kerjasama para seniman Iran dan Malaysia


Simak Galeri Fotonya:













(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: