Sameh Shoukry, Adel al-Jubeir and Abdullah bin Zayed Al Nahyan.
Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain mengatakan bahwa mereka siap untuk menerapkan tindakan yang lebih banyak menghukum Qatar, menyusul penolakan Doha atas tuntutan mereka untuk mengakhiri perseteruan yang sedang berlangsung.
Dalam pernyataan mereka, yang dirilis pada hari Jumat (7/7) dini hari, keempat negara mengatakan penolakan Qatar untuk mematuhi usulan mereka "mencerminkan sejauh mana mereka terkait dengan terorisme dan upaya menyabotase, merusak keamanan dan stabilitas" di wilayah tersebut, Saudi Press Agency melaporkan.
Mereka menuduh negara Teluk Persia itu "dengan sengaja" merusak keamanan regional dan merugikan "kepentingan rakyat daerah ini."
Mereka juga berterima kasih kepada Emir Kuwait Sabah al-Ahmad al-Jaber al-Sabah karena bertindak sebagai mediator dan mengecam Qatar karena "mengabaikan" dia dalam upaya untuk "mengembalikan krisis ke titik awal."
Keempat sekutu tersebut memutuskan hubungan dengan Qatar pada 5 Juni, yang secara resmi menuduh Doha mendukung "terorisme" dan mendestabilisasi Timur Tengah, tuduhan bahwa Qatar mengatakan tidak dapat dibenarkan dan berasal dari klaim dan asumsi palsu.
Dalam usaha nyata mereka untuk mendapatkan lebih banyak dukungan dari AS dan Israel, negara-negara Arab telah memutuskan semua lalu lintas darat, udara dan laut dengan Qatar, mengusir para diplomatnya dan memerintahkan warga Qatar untuk meninggalkan negara mereka.
(SPA/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email