Sebuah lembaga hak asasi manusia menyingkap peran dan campur tangan Amerika Serikat dalam mendidik pasukan keamanan Bahrain untuk memberangus para penentang penguasa Bahrain.
Seperti dilansir al-‘Ahd hari ini, sekalipun pasukan keamanan Bahrain melakukan aksi-aksi brutal dan buas dalam memberangus dan menumpas para penentang Al Khalifah, Washington masih memberikan dukungan kepada penguasa Bahrain dan melanjutkan mendidik pasukan keamanannya.
Brian Dooley, manajer lembaga HAM Human Rights First, menyingkapkan dokumen tersebut. Bukan hanya di bidang pendidikan pasukan keamanan, Washington juga mendidik anggota riset kriminal dan para interogator.
Dooley menegaskan, “Berlandaskan pada undang-undang kebebasan informasi, Human Rights First berhasil menyingkap beberapa dokumen dari Kementerian Luar Negeri Amerika. Dokumen-dokumen ini menegaskan bahwa Kemenlu Amerika pernah mengadakan sebuah kursus dua belas hari pada bulan Mei 2015 dalam rangka memerangi terorisme internal dan internasional. Lima belas orang dari anggota badan keamanan Bahrain juga ikut serta dalam kursus ini.”
Dooley melanjutkan, “Dari lima belas orang tersebut, terlihat beberapa oknum badan riset kriminal dengan masa lalu yang busuk, kepolisian kawasan selatan dan Manama, informasi finansial, dan pusat terpadu anti terorisme Bahrain.”
Dooley kembali menuturkan, “Menurut pengakuan para petinggi Amerika, kursus itu bertujuan membantu para peserta untuk meningkatkan informasi tentang aksi informasi preventif dan teknik-teknik informasi untuk memerangi terorisme.”
(Al-‘Ahd/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email