KH Ahmad Mustofa Bisri alias Gus Mus dan beberapa elemen masyarakat menggelar doa bersama untuk Palestina. Doa bersama itu digelar di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Kamis (24/8/2017). Selain Gus Mus, Jaringan Gusdurian Indonesia, GP Ansor, Dewan Kesenian Jakarta, Nutizen, Wahid Foundation, NU Online, dan Blitz juga ikut serta.
“Hubungan kita dengan Palestina itu sangat dekat. Bahkan sebelum proklamasi dicetuskan Bung Karno, sudah ada pernyataan dari imam Masjidil Aqsa yang mendukung kemerdekaan Indonesia,” kata Gus Mus kepada wartawan.
Tampak hadir dalam acara tersebut beberapa tokoh antara lain budayawan Madura D Zawawi Imron, mantan Ketua MK Mahfud MD, putri bungsu Gus Dur Inayah Wahid, KH Husein Muhammad, dan Ulil Abshar-Abdalla. Puisi untuk Palestina juga akan dibacakan dalam acara ini.
Gus Mus menambahkan, saat ini Indonesia sedang merayakan HUT RI ke-72. Namun masyarakat Palestina masih memperjuangkan kemerdekaan. Padahal preambule atau pembukaan UUD 1945 menyatakan setiap negara berhak mendapatkan kemerdekaan dan penjajahan harus dihapuskan.
“Kita sedang merayakan kegembiraan hari kemerdekaan Indonesia 72 tahun. Sementara saudara kita di Palestina masih dijajah. Kita mengatakan UUD 45 bahwa kemerdekaan itu ialah suatu hak segala bangsa. Maka oleh sebab itu, penjajah di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan,” ujar Gus Mus.
“Saudara kita tidak kunjung merdeka, bahkan ketika kita merayakan kemerdekaan, Palestina mengucapkan selamat. Mereka yang masih terjajah mengucapkan selamat,” sambungnya.
Acara ini, kata Gus Mus, merupakan bentuk aksi kemanusiaan, solidaritas, dan rasa empati untuk Palestina. Apalagi saat Presiden RI Sukarno dan Wakil Presiden M Hatta membacakan proklamasi, Palestina negara pertama kali yang mengakui kemerdekaan Indonesia.
“Maka ini sebagai kemanusiaan Indonesia merasa tersentuh sekali bagaimana mengungkapkan itu. Sebisa mungkin kita menyampaikan empati dan solidaritas kita kepada saudara kita. Ketika kita merdeka, mereka yang pertama kali mengucapkan dan mengakui kemerdekaan Indonesia,” tuturnya.
(Islam-Indonesia/Berbagai-SumberiLain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email