Pesan Rahbar

Home » » Imam Ridha Menurut Riwayat Ahlu Sunnah

Imam Ridha Menurut Riwayat Ahlu Sunnah

Written By Unknown on Wednesday 2 August 2017 | 00:53:00


Lembaga Riset Islam, Haram Suci Razavi memperkenalkan buku “Imam Ridha Menurut Riwayat Ahlu Sunnah” yang memuat pandangan Muslim Ahlu Sunnah terhadap kepribadian Imam Ridha as, bersamaan dengan Pekan Karamah Razavi.

Astan News melaporkan, buku ini berusaha menciptakan solidaritas dan mendekatkan secara rasional mazhab Sunni dan Syiah dengan tema sentral Imam Ridha as dan mencegah langkah-langkah permusuhan gerakan Wahabi.

Imam Ridha Menurut Riwayat Ahlu Sunnah adalah karya Hujatulislam Mohammad Mohsen Morouji Tabasi. Penulis berusaha memberikan pengenalan umum dan realistis tentang cara pandang dan pemikiran Ahlu Sunnah atas berbagai dimensi kepribadian Imam Ridha as, dengan tujuan untuk menciptakan solidaritas dan mendekatkan secara rasional mazhab Syiah dan Sunni dengan tema sentral Imam Ridha as serta mencegah gerakan-gerakan permusuhan dan perpecahan Wahabi yang selalu berusaha menciptakan fitnah di antara pengikut kedua mazhab besar Islam itu.

Buku ini disusun dalam tujuh bab yang masing-masing membahas tema tertentu, kehidupan, kepribadian, riwayat, imamah, Wilayatul Ahd, karamah dan ziarah.

Pada bab pertama buku ini yang membahas tentang kehidupan Imam Ridha as, diulas tentang nasab dan silsilah keluarga beliau, laqab dan julukan, ayah dan ibu Imam Ridha as, tanggal dan tempat kelahiran beliau, kesyahidannya dan pandangan Ahlu Sunnah tentang kesyahidan Imam Ridha as dan putra-putra beliau. Bab kedua yang membahas seputar kepribadian Imam Ridha as mencakup pernyataan-pernyataan orang-orang yang sezaman dengan Imam Ridha as, para pemuka agama dan ulama Ahlu Sunnah sejak abad kedua Hijriah hingga abad sekarang terkait berbagai dimensi kepribadian Imam Ridha as.

Bab tentang riwayat, yang merupakan bab ketiga buku ini menceritakan masuknya Imam Ridha as ke kota Nisyabur dan sambutan luar biasa masyarakat dan ulama Ahlu Sunnah atas beliau, bukti hadis Silsilatu Dzahab dan pandangan Ahlu Sunnah tentang hadis ini, dan hadis-hadis Imam Ridha as yang lain. Bab keempat bertema imamah, menjelaskan tentang penggunaan kata imam dalam literatur Ahlu Sunnah sejak abad ketujuh sampai hari ini dan dalil keimamahan Imam Ridha as di dalam hadis-hadis Ahlu Sunnah.

Bab kelima bertema Wilayatul Ahd, menceritakan soal peristiwa pemaksaan yang dilakukan Khalifah Makmun terhadap Imam Ridha as untuk menjadi Putra Mahkota dan jawaban atas rangkaian pertanyaan-pertanyaan mendasar seputar Wilayatul Ahd. Di antara pertanyaan-pertanyaan itu adalah apakah posisi Putra Mahkota ditawarkan oleh Makmun kepada Imam Ridha as atau oleh Fadhl bin Sahl ? jika ditawarkan oleh Makmun, apakah Makmun jujur dalam hal ini atau punya maksud lain ? apa sikap Imam Ridha as menanggapi tawaran ini ?

Bab yang membahas karamah Imam Ridha as adalah bab keenam yang berisi kajian tentang pandangan Ahlu Sunnah terkait karamah dan manakib-manakib Imam Ridha as, dan karamah beliau sejak lahir hingga syahadah. Bab akhir membahas tentang ziarah meliputi ziarah kubur Imam Ridha as dan penegasan akan hal itu oleh Nabi Muhammad Saw, Imam Kadzim as, Imam Ridha as, Imam Jawad as dan Imam Hadi as. Selain itu membahas tentang kota Mashhad Al Ridha dan sejarah singkat pembangunan makam suci beliau dan tawasul para pemuka mazhab Ahlu Sunnah ke makam ini sejak abad ketiga hingga sekarang.

Buku ini sampai sekarang sudah diterjemahkan ke sembilan bahasa dunia, Arab, Turki, Tajikistan, Inggris, Perancis, Melayu dan Urdu, oleh Lembaga Riset Islam, Haram Suci Razavi. Buku ini mendapat sambutan luas dari masyarakat di negara-negara Arab dan Pakistan.

(Astan-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: