Kunjungan Muqtada Shadr ke Emirat Arab dan pembicaraan mengenai keinginan Arab Saudi kepada Iraq supaya siap menjadi mediator antara Riyadh dan Tehran, serta sikap Riyadh dalam menghormati para jamaah haji Iran banyak memunculkan pertanyaan.
Menurut pengakuan Qasim A’raji, Menteri Negara Iraq, Arab Saudi telah sampai kepada sebuah kesimpulan bahwa usaha memperbaiki hubungan dengan Iran harus dimulai dari menghormati jamaah haji Iran. Muhammad bin Salman juga telah meminta A’raji supaya bersedia menjadi mediator antaran Riyadh dan Tehran untuk menghilangkan kekeruhan yang pernah terjadi selama ini.
Bersamaan dengan semua ini, tersebar berita dari dalam kerajaan Arab Saudi bahwa Muhammad bin Salman akan mencopot Adil Jubair dari posisi menteri luar negeri dan menggantikannya dengan Khalid bin Salman, adik kandungnya sendiri.
Lalu apa hubungan antara pernyataan Menteri Negara Iraq dan kunjungan Muqtada Shadr ke Emirat Arab sehubungan dengan masalah Iran dan Iraq?
Begini analisanya. Adil Jubair selama ini selalu memainkan peran penyulut api perang. Malah ia sering melakukan serangan terhadap Mazhab Syiah dan keyakinan tentang Imam Mahdi as. Bin Salman juga tidak kalah keras dalam hal ini.
Sepertinya, banyak variabel politik yang terjadi di lapangan Iraq dan Suriah serta pengaruh kedua negara ini di ranah internasional telah memaksa Riyadh untuk berpikir kembali dan Adil Jubair akan menjadi korban baru untuk Al Saud. Ia akan disingkirkan dengan alasan telah menyulut banyak pertikaian berbau sektarian. Muhammad bin Salman juga mengklaim akan membangun sebuah hubungan baik dengan seluruh “musuh” terutama Iran.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email