Ledakan masjid di Herat (Foto: EPA)
ISIS klaim bahwa mereka berada di balik ledakan sebuah masjid di kota Herat Afghanistan, yang menewaskan puluhan orang pada hari Selasa.
“Dua militan mendapat perintah untuk melakukan serangan tersebut”, ungkap Amaq, kantor berita yang berafiliasi dengan ISIS. Menurut pihak berwenang korban tewas bertambah menjadi 33 orang.
Ledakan tersebut terjadi di masjid Jawadia, bertepatan dengan sholat isya sekitar pukul 20:00 waktu setempat.
Kedua penyerang – seorang bomber dan seorang militan bersenjata diberitakan tewas dalam serangan tersebut.
Amaq mengumumkan serangan tersebut melalui aplikasi pesan Telegram pada hari Rabu.
Pihak berwenang di Herat mengatakan bahwa 66 orang terluka dalam serangan tersebut. Militan melemparkan granat dan menyerang masjid yang didominasi Muslim Syiah.
Herat berada dekat perbatasan Iran, dan dianggap sebagai salah satu kota yang paling aman di Afghanistan.
Pada hari Rabu, para pemrotes turun ke jalan meneriakkan slogan-slogan anti-ISIS, mereka membawa peti mati korban di sepanjang jalan Herat, menurut laporan kantor berita AFP.
Demonstran meneriakkan “matilah ISIS” dan “hancurkan fundamentalisme” sambil meletakkan peti mati di dekat masjid Jawadia.
Pihak berwenang setempat mengatakan bahwa puluhan orang tewas dan terluka dalam serangan tersebut.
Taliban, yang sebelumnya melakukan penyerangan masjid Syiah, mengutuk serangan yang terjadi di negeri itu melalui sebuah pesan teks yang dikirim ke wartawan.
Insiden tersebut terjadi satu hari setelah pertempuran di kedutaan Irak di ibukota, Kabul, orang-orang bersenjata melancarkan serangan menyusul sebuah ledakan bunuh diri. ISIS klaim bahwa mereka telah melakukan serangan itu.
Tahun lalu wilayah yang didominasi oleh Muslim Syiah di Afghanistan ini telah diserang berulang kali oleh IS dan Taliban.
Warga sipil menjadi korban terbanyak dalam serangan ini, dan korban terus meningkat selama lima tahun terakhir.
Pada bulan Mei, sebuah serangan bom yang dahsyat di pusat Kabul menewaskan lebih dari 150 orang, ini merupakan serangan militan yang paling mematikan di negara ini sejak pasukan pimpinan Amerika menggulingkan kekuasam Taliban pada tahun 2001.
(BBC/suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email