Pertama yang membagi-bagikan air Zamzam adalah keluarga Abdul Muttalib, kakek dari Nabi Muhammad.
Peziarah atau jamaah haji dan umrah datang ke Makkah biasanya disambut para pemuda membagikan air Zamzam.
Tradisi ini berlaku sejak lebih dari 14 abad silam. Bagi-bagi air Zamzam kala itu untuk mengatasi kelangkaan air.
Yang tadinya berwenang mendistribusikan air Zamzam itu adalah keluarga Abdul Muttalib, kakek dari Nabi Muhammad. Setelah Rasulullah menguasai Kota Makkah, tugas itu dialihkan kepada keluarga Abbas bin Abdul Muttalib, paman nabi. Kemudian dialihkan kepada keluarga Zubair.
Seiring berjalannya waktu dan jumlah jamaah datang ke Makkah bertambah, akhirnya keluarga-keluarga lain diizinkan membagi-bagikan air Zamzam.
Abdul Hadi Abdul Jalil Zamzami, Kepala Kantor Zamazimah Bersatu, bilang sebelum ada refrogerator keluarga-keluarga Zamazima diterjunkan di Masjid Al-Haram untuk membagikan air Zamzam.
"Tiap keluarga memiliki lokasi masing-masing di Masjid Al-Haram untuk mendistribusikan air Zamzam dalam kendi-kendi kepada para jamaah," kata Abdul Hadi.
Para jamaah biasanya berhubungan dengan keluarga Zamazima untuk mengambil air Zamzam dari sumurnya.
Menurut Abdul Hadi, mereka mengambil air Zamzam dari sumurnya menggunakan kendi lalu dimasukkan ke dalam botol-botol diberi aroma damar wangi. Baru kemudian dibagi-bagikan kepada para jamaah.
Tradisi ini berlangsung sampai 1982 ketika Raja Fahad bin Abdul Aziz memutuskan cuma Presidium Dua Masjid Suci boleh mendistribusikan air Zamzam kepada para jamaah di Masjid Al-Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah.
Abdul Hadi menambahkan kantornya saban tahun mendistribusikan air Zamzam kepada lebih dari dua juta jamaah.
(Al-Arabiya/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Jamaah umrah di Masjid Al-Haram, Kota Makkah, Arab Saudi. (Foto: Arab News)
Peziarah atau jamaah haji dan umrah datang ke Makkah biasanya disambut para pemuda membagikan air Zamzam.
Tradisi ini berlaku sejak lebih dari 14 abad silam. Bagi-bagi air Zamzam kala itu untuk mengatasi kelangkaan air.
Yang tadinya berwenang mendistribusikan air Zamzam itu adalah keluarga Abdul Muttalib, kakek dari Nabi Muhammad. Setelah Rasulullah menguasai Kota Makkah, tugas itu dialihkan kepada keluarga Abbas bin Abdul Muttalib, paman nabi. Kemudian dialihkan kepada keluarga Zubair.
Seiring berjalannya waktu dan jumlah jamaah datang ke Makkah bertambah, akhirnya keluarga-keluarga lain diizinkan membagi-bagikan air Zamzam.
Abdul Hadi Abdul Jalil Zamzami, Kepala Kantor Zamazimah Bersatu, bilang sebelum ada refrogerator keluarga-keluarga Zamazima diterjunkan di Masjid Al-Haram untuk membagikan air Zamzam.
"Tiap keluarga memiliki lokasi masing-masing di Masjid Al-Haram untuk mendistribusikan air Zamzam dalam kendi-kendi kepada para jamaah," kata Abdul Hadi.
Para jamaah biasanya berhubungan dengan keluarga Zamazima untuk mengambil air Zamzam dari sumurnya.
Menurut Abdul Hadi, mereka mengambil air Zamzam dari sumurnya menggunakan kendi lalu dimasukkan ke dalam botol-botol diberi aroma damar wangi. Baru kemudian dibagi-bagikan kepada para jamaah.
Tradisi ini berlangsung sampai 1982 ketika Raja Fahad bin Abdul Aziz memutuskan cuma Presidium Dua Masjid Suci boleh mendistribusikan air Zamzam kepada para jamaah di Masjid Al-Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah.
Abdul Hadi menambahkan kantornya saban tahun mendistribusikan air Zamzam kepada lebih dari dua juta jamaah.
(Al-Arabiya/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email