Sebagaimana yang kita ketahui, pada tanggal 21 Agustus di tahun 1969 seorang Kristiani memprovokasi massa untuk membakar Masjidul Aqsha, saat itu api membakar cukup besar sehingga membuat bagian atas Masjidul Aqsha juga terbakar.
Shabestan News Agency, bertepatan dengan hari masjid sedunia, Ayatullah Nashir Makarim Syirazi dalam pesannya menjelaskan bahwa menjaga agama Islam dan menjaga kiblat pertama kaum muslimin serta membela keagungan dan persatuan negara-negara muslim merupakan tujuan yang sama di dunia Islam.
Sebagaimana yang kita ketahui, pada tanggal 21 Agustus di tahun 1969 seorang Kristiani memprovokasi massa untuk membakar Masjidul Aqsha, saat itu api membakar cukup besar sehingga membuat bagian atas Masjidul Aqsha juga terbakar.
Inilah Masjidul Aqsha yang merupakan kiblat pertama kaum muslimin, inilah Masjidul Aqsha yang merupakan tempat pertama perjalanan Mikraj Rasulullah saww, sebagaimana dalam Al-Qur’an disebutkan “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba- Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda ( kebesaran ) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
Perlu disebutkan bahwa, krisis yang terjadi di Masjid al-Aqsa ini memberikan hikmah yang sangat luar biasa, yaitu persatuan Palestina. Semua faksi di Palestina sepakat, bahwa mereka menolak segala tindakan yang semena-mena dari Israel dalam mengawasi Masjid al-Aqsa. Istimewanya lagi, kali ini warga Palestina melakukannya dengan damai. Mereka tetap memilih salat di pintu masuk menuju masjid.
Sudah lama Palestina terpecah-belah akibat perbedaan ideologi dan kepentingan politik, sehingga kemerdekaan Palestina tak kunjung terwujud. Kini, Masjid al-Aqsa menjadi simbol pemersatu Palestina. Dan, semestinya seluruh pihak di Palestina bersatu untuk melawan kesewenang-wenangan Israel.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email