Pesan Rahbar

Home » » Motif Saracen dan Tingkat Literasi Media Kita, Saracen Itu Baru Kelas Teri!

Motif Saracen dan Tingkat Literasi Media Kita, Saracen Itu Baru Kelas Teri!

Written By Unknown on Sunday 27 August 2017 | 15:11:00


Oleh: Cak Tengtong (MHA)

Sindikat Saracen hanyalah kelompok kecil penyedia jasa penyebar hoax dan kebencian SARA. Lumayan, puluhan juta hanya untuk satu isu. Kita mengapresiasi polisi yang sudah menciduk ketuanya JAS.

Siapa JAS ini? Kita cek websitenya saracennews.com,


lacak dengan website.ip-adress.com
https://website.ip-adress.com/saracennews.com



Kita fokus pada email paling bawah karena nama/alamat seringkali dipalsukan, diperoleh email: jadi_jaya85@yahoo.co.id



Kemudian, kita cek email ini digunakan utk apa saja, kita gunakan website informer
http://website.informer.com/email/jadi_jaya85@yahoo.co.id


Diperoleh info dia jg membuat website, rentalbersama.com dan riautribun.com (website ini sdh kadaluarsa, ingat yg dikelola JAS bukan “riautribune.com” tapi “riautribun.com” tanpa “e”. Di sini kita bisa tahu nama dan alamat ” jujurnya”.

Bahkan dari penelusuran lain ia juga mengelola website trip riau, dr website IP locater, kita bisa tahu nama JAS itu Jasriadi Yadi ini pemilik Jadi Jaya Motor, nomor HP.nya 081365900xx

Sebenarnya apa yang bisa kita pahami dr sosok JAS Saracen ini?

la sebenarnya sedang berbisnis, mencari uang dr iklan google bahkan websitenya tersebut cukup lumayan nilainya
Kita cek di hypestat.com
Di situ ada potensi pemasukan harian dan bulanan, dan nilai websitenya $2856 (sekitar 38 juta an) yah lumayan lah duduk nongkrong.

Rupanya, JAS belum puas hanya dengan pendapatan usaha Rental Mobil dan website berita lokal dan info wisata Riau, ia membuka lini baru yg lebih menggiurkan yaitu berita plintiran menyebar kebencian sara, ternyata laku banyak pemesannya. Di tengah elit dan masyarakat saat ini yg mudah tersulut kebencian, kondisi politik yg panas, ditambah literasi media masyarakat kita yg rendah, lengkap sudah, musim panen!. Saracen dan sindikat penyebar kebencian sara lainnya sedang panen besar saat ini, terlebih pasca Pilpres 2014 dan pilkada DKI Jakarta kemarin.

Berita pelintiran hoax dan meme provokatif tersebar di mana-mana, 800 ribu akun penggemar tersebar di grup WA, FB, instagram secara masif dan berlangsung lama. Itu baru Saracen yg menurut saya masih sindikat kecil, saya berharap polisi juga BERANI mengungkap yang kakap. Yg lebih lihai biasanya menyamarkan emailnya dgn didaftarkan ke penyedia jasa seperti privacygurdian.org, privacy protect.org dll. Sindikat yang lihai tdk mudah dicek gratisan seperti diatas, caranya mau tdk mau kita perlu laporkan langsung ke privacyprotect provider, jgn lupa lengkapi bukti menyebar kebencian.

Ini baru yg dalam negeri belum yang ulah luar negeri. Masih ingat pemilu AS saja bisa kacau dipenuhi hoax, jutaan orang terpengaruh, akibat ulah anak-anak muda Veles Macedonia yang memproduksi hoax ketika pemilihan presiden AS, anak-anak muda ini mengaku mendapatkan ratusan juta dari iklan Google adsense. Makanya, jika Anda berpikiran bahwa tulisan2 provokatif yang beredar di grup WA, FB hanyalah ulah dalam negeri, salah besar!. Itu yang murni motif ekonomi, belum lagi motif politik dan ideologis, buaanyak!. Sindikat Saracen itu kelas teri bukan kakap, yg kakap itu yg berafiliasi politik dan ideologi transnasional, dana mereka melimpah!

Belum lagi kebencian atas nama agama. Tidak jarang, tulisan-tulisan yg terkesan Islami, peningkat iman dan calo penghuni surga instan sebenarnya hanya ditujukan untuk mengadu domba. Direktur Siber Polri menyatakan satu kelompok mirip Saracen ada 2 ribuan akun yang bertugas menjelekkan Islam, sedangkan ribuan akun lainnya bertugas menjelek-jelekan Kristen atas nama Muslim, pelakunya kelompok yang sama tapi bermuka dua. Dari kegaduhan itu, lahirlah jutaan penggembira awam yang tidak tahu menahu dirinya sedang diadu domba.

Jadi,
Buat emak2 muda yang superaktif online hati-hati tidak asal share.
Anak-anak muda yang waktunya belajar, kebencian sama berbahayanya dengan narkoba
Buat Ustaz dan da’i, ilmu hadisnya dipakai, naqd al matan dan naqd al sanad diingat2 lagi kecuali Anda ustadz (mie) instan rasa Soto(y)

Buat teman2 yang katanya berpendidikan tinggi tapi gaptek, waspada banyak akun palsu dan website abal2, kredibiltas Anda yg katanya an educated man dipertaruhkan.

Berita provokatif sara sudah dalam taraf berbahaya, mari kita laporkan akun/ website abal2 provokatif, lapor kemenkominfo atau google adsense agar tidak menaruh iklan di situ. Menurut Cak Tengtong, cara ini jauh lebih efektif, hemat energi ketimbang harus adu urat, counter attack atau berdebat di medsos dengan sahabat2 sendiri yang mungkin jg korban provokasi bertahun2, apalagi hal sensitif itu bisa mengganggu persahabatan dan menimbulkan salah paham.

Persahabatan itu mahal, sebisa mungkin menjauhi debat…hajar saja website provokator/akun penyebar hoax dan kebencian sara.

Salam toppp

(suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: