Pertemuan kelompok-kelompok oposisi Suriah di Riyadh berakhir tanpa hasil dan tanpa rekomendasi penutup.
Begitu berita ini dilansir oleh Kantor Berita Anatoli hari ini.
Menurut pengakuan salah seorang peserta pertemuan oposisi Suriah, pertemuan ini telah menemui jalan buntu. Ia mengklaim, nasib Basyar Asad, Presiden Suriah, masih saja menjadi penghalang untuk membentuk sebuah front bersatu dalam rangka menggelar dialog perdamaian.
Komite Tinggi Perundingan Suriah yang beranggotakan kelompok-kelompok oposisi Suriah memperoleh dukungan penuh Arab Saudi. Komite ini menggelar pertemuan pada hari Senin lalu dengan dihadiri oleh delegasi Kairo, Moskow, dan Riyadh. Melalui pertemuan ini, mereka berharap menghasilkan sebuah hasil satu untuk menemukan strategi dialog bersama.
Ahmad Ramadhan dari Koalisi Nasional Suriah yang merupakan anggota terpenting dalam Komite Tinggi Perundingan Suriah mengaku, “Delegasi Rusia menolak teks yang memuat tuntutan rakyat Suriah supaya Basyar Asad dilengserkan dari kekuasaan.”
Ramadhan melanjutkan, “Terjalin kesepahaman yang ideal antara Komite Tinggi Perundingan Suriah dan delegasi dari Kairo. Akan tetapi, jalan buntu dengan delegasi Moskow membuat usaha para delegasi yang lain tidak membuahkan hasil.”
Nasib Basyar Asad selalu menjadi acuan utama dalam setiap perundingan untuk menuntaskan solusi Suriah hingga kini. Komite Tinggi Perundingan Suriah yang beranggotakan banyak kelompok oposisi Suriah selalu menekankan supaya Asad disingkirkan. Akan tetapi, beberapa kelompok oposisi yang lain memiliki sikap yang lebih lunak.
(Anatoli/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email